Kesabaran pada Anak – Memiliki kesabaran merupakan hal yang sulit bagi orang dewasa apalagi anak-anak. Buat kamu orang tua muda yang sedang berusaha mengajarkan kesabaran pada anak apalagi anak usia 2-11 tahun yang masih susah untuk diatur. Mengajarkan anak tentang kesabaran merupakan tantangan bagi tiap orang tua. Lantas, bagaimana sih cara yang tepat untuk mengajarkan kesabaran pada anak?
Melatih kesabaran pada anak dimulai dari orang tua yang juga pandai bersabar
Anak terutama di usia 2-11 tahun yang masih mementingkan kebutuhan dasarnya seperti bermain, sehingga mereka lebih mudah marah kalau kebutuhannya gak dipenuhin oleh orang tuanya. Menurut Santrock di bukunya “Tropical Approach to Life-Span Development” mengatakan bahwa orang tua yang panik dan merespon dengan marah justru membuatnya menjadi mudah meraung-raung seperti memaksa dibelikan mainan, makanan atau bermain diluar. Parents, mulailah dari diri sendiri untuk bersabar dan tidak menunjukkan emosi negatif. Munculkan emosi positif seperti mendengarkan permintaan anak. Berikan senyuman yang menandakan kamu antusias mendengarkan permintaannya.
Berikan jadwal yang bisa membuat anak menunggu dengan sabar
Parents, tahukah kamu tentang tipe-tipe parenting? Diana Baumrind menyatakan ada 4 tipe parenting yaitu
- Authoritarian (tipe galak),
- Authoritative (tipe demokratis),
- Neglectful (tipe tidak peduli dan cenderung membiarkan),
- Indulgent (tipe tidak pernah membiarkan anak explore sendiri).
Jika kamu tipe orang tua yang authoritative, selamat! Menurut Baumrind, kamu telah melatih anak agar stress free di saat dia dewasa. Kamu membiasakan anak untuk menunggu bagiannya dengan sabar dengan mengawasi jadwal anak. Kamu bisa memulainya untuk mengajarkan anak sabar misalnya menyuruh dia untuk mengantri di kasir, memberikan jadwal khusus kapan bisa membeli mainan kesukaannya. Anak akan belajar bahwa jika ia menginginkan sesuatu harus menunggu dulu. Supaya anak tidak tantrum, maka lakukan aktivitas lain dengannya seperti bermain atau membaca buku.
Berikan reward pada anak setelah menunggu dengan sabar
Kebanyakan orangtua tidak ingin mendengar anaknya nangis. Caranya? Memberikan apa yang dia inginkan. Jika kamu merasa salah satunya, mari coba kurangi perilaku tersebut, ya. Menurut konsep Law of Effect dari Thorndike, perilaku yang diberi hadiah akan terus berulang. Bila anak menangis karena tidak sabar menunggu dan memberikan gadget dengan harapan dia akan tenang, well, hal ini tidak baik, lho. Anak akan mengingatnya sebagai cara meminta gadget.
Bagaimana cara mengurangi kebiasaan tersebut?
Bagaimana menguranginya? Biarkan anak menangis sebentar. Ajak mereka mengomunikasikan emosi negatif yang dirasakan. Mereka akan mengerti bahwa jika menangis maka harus mencari orangtua untuk menceriakan yang mereka mau. Dijamin, anak akan lebih sabar apalagi dalam meminta memakai gadget. Cara lain adalah dengan mengalihkan perhatian mereka ke hal lain seperti mengajak bermain, mewarnai, menghitung sehingga mereka akan lupa emosi negatif yang mereka rasakan.
Mengontrol kesabaran pada anak memang tidak mudah, oleh karena itu butuh orangtua yang hebat dan juga memiliki kesabaran untuk bisa mengajarkan kesabaran pada anaknya. Jika kamu butuh support secara psikologis, kamu bisa melakukan konsultasi psikologi melalui aplikasi curhat online Riliv.
Konsultasi Parenting bersama Psikolog
Jika orang tua berhasil mengajarkan kesabaran pada anaknya, anak Indonesia pasti jadi generasi unggul yang bukan hanya sabar dalam mencapai tujuan tapi juga stress free! Yuk mulai menjadi parents yang unggul dan siap mendidik stress-free pada anak!
References
- Santrock, J. W. A Topical Approach to Life-Span Development,(2007). New York, NY: McGraw-Hill Companies, Inc, 26.
- http://www.madjongke.com/2015/04/cara-melatih-anak-agar-terbiasa-sabar.html
- https://hellosehat.com/parenting/perkembangan-balita/cara-melatih-kesabaran-anak/
- http://www.imom.com/good-character-for-kids-how-to-teach-patience-to-your-kids/#.Wv6t80iFM2w
- https://www.parents.com/toddlers-preschoolers/discipline/tips/how-to-teach-patience-to-your-toddler/
Sarah Aurelia currently pursuing her psychology school and passionate about kids, relationships, and mental health issues. She uses her ability to speak and write her thoughts and empower kids and teenagers to improve themselves. Reach her through Instagram to see her journey on @srhaurelia.