Kalian pasti pernah merasa cemas atau takut? Cemas dan takut merupakan respon emosi alami manusia saat menghadapi ancaman. Namun, bagaimana jika kita merasa cemas berlebih tanpa suatu sebab yang jelas? Kecemasan berlebih dapat menjadi salah satu gejala anxiety disorder. Gangguan ini dapat mengganggu aktivitas lainnya apabila tidak diatasi dengan baik. Lalu pengobatan anxiety disorder apa saja yang dapat dilakukan untuk mengatasinya?
Terdapat berbagai jenis pengobatan yang dapat diberikan untuk seseorang yang mengalami anxiety disorder.
Yuk simak baik-baik penjelasan dari Riliv di bawah ini ya!
1. Pengobatan anxiety disorder yang paling sering diberikan adalah terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif atau yang biasa disebut dengan CBT adalah terapi yang paling banyak digunakan untuk gangguan kecemasan. Penelitian menunjukkan terapi ini efektif dalam menangani gangguan panik, fobia, gangguan kecemasan sosial dan gangguan kecemasan umum, dan banyak kondisi lainnya.
CBT membahas pola dan distorsi negatif bagaimana kita memandang dunia dan diri kita sendiri. Seperti namanya, terapi ini melibatkan dua komponen utama, yaitu terapi kognitif dan perilaku.
Terapi kognitif meneliti bagaimana pikiran negatif atau kognisi, yang berkontribusi terhadap munculnya kecemasan. Terapi perilaku memeriksa bagaimana individu berperilaku dan bereaksi dalam situasi yang memicu kecemasan.
Premis dasar CBT adalah bahwa pikiran kita dapat mempengaruhi perasaan. Dengan kata lain, bukan situasi yang menentukan perasaanmu, tetapi persepsimu tentang situasinya-lah yang menentukannya.
2. Exposure Therapy
Mungkin kamu merasa nyaman saat menghindari objek kecemasanmu, namun selama kamu menghindarinya, kamu tidak akan pernah memiliki kesempatan untuk mengatasinya. Bahkan, dapat membuat ketakutan dan kecemasanmu menjadi semakin kuat.
Seperti namanya, exposure therapy akan memaparkan situasi atau objek yang kamu takuti. Prinsipnya adalah bahwa melalui pemaparan berulang, kamu akan merasakan peningkatan kontrol pada situasi atau objek yang membuatmu cemas.
Terapis biasanya akan memintamu membayangkan situasi yang menakutkan, yang membuatmu merasa cemas. Exposure therapy dapat digunakan terpisah, atau dilakukan sebagai bagian dari terapi perilaku kognitif.
3. Pharmacotherapy
Seseorang dengan gangguan kecemasan akan diberikan resep oleh psikiater atau dokter. Obat-obatan yang diberikan dapat membantu meredakan kecemasannya.
Jenis-jenis obat yang sering diresepkan adalah:
- Tricyclics
Telah terbukti dapat membantu meredakan gejala gangguan kecemasan selain obsessive-compulsive disorder (OCD). Obat ini diketahui dapat menyebabkan efek samping, seperti mengantuk, pusing, dan penambahan berat badan. Dua contoh tricyclic adalah imipramine dan clomipramine.
- Benzodiazepines
Jenis obat ini hanya tersedia dengan resep dokter. Mereka bisa sangat membuat seseorang mengalami kecanduan dan jarang menjadi obat utama. Obat-obatan ini cenderung tidak menimbulkan banyak efek samping, kecuali rasa kantuk dan kemungkinan ketergantungan. Diazepam atau Valium adalah contoh benzodiazepine yang diresepkan untuk orang dengan kecemasan.
- Anti-depressants
Obat ini juga dapat digunakan dalam pengobatan anxiety disorder. Serotonin reuptake inhibitor (SSRI) adalah salah satu pilihan yang sering diresepkan. SSRI memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada anti-depresan lainnya.
Anti-depresan memiliki kemungkinan menyebabkan mual dan disfungsi seksual pada awal pengobatan. Beberapa jenis anti-depresan diantaranya adalah fluoxetine dan citalopram.
4. Teknik relaksasi dan meditasi dapat digunakan sebagai pengobatan anxiety disorder
Selain melalui obat-obatan dan terapi psikologi, kamu dapat mengurangi kecemasan melalui beberapa teknik relaksasi dan meditasi. Meditasi pernafasan adalah yang paling sering digunakan.
Nah, sekarang kamu sudah tahu apa saja pengobatan anxiety disorder yang dapat dilakukan. Jika kamu mengalami gejala kecemasan, segera konsultasikan kepada ahli profesional ya. Jangan mendiagnosis diri sendiri.
Have a nice day!
Disadur dari:
- Anxiety disorders: Treatments and therapies. (n.d.). Retrieved from https://www.nimh.nih.gov/health/topics/anxiety-disorders/index.shtml#part_145338
- Bandelow, B., Michaelis, S., & Wedekind, D. (2017). Treatment of Anxiety Disorders. Dialogues in Clinical Neuroscience 19 (2), 93 – 107.
- https://www.helpguide.org/articles/anxiety/therapy-for-anxiety-disorders.htm
Written by Syarifah Muadzah, seorang mahasiswa psikologi yang berusaha untuk lulus tepat waktu