Perceraian Orang Tua – Namanya suatu hubungan pasti pernah mengalami pasang surut, ya. Terkadang ada saja masalah yang muncul dan tidak jarang bisa menyulut pasangan dalam suatu pertengkaran. Hal itu juga terjadi dalam keluarga, lho. Nah, sebenarnya masalah dalam keluarga harus diperhatikan dan dikelola dengan baik, karena jika masalah tersebut tidak memiliki titik terang, maka ketakutan para keluarga pun bisa terjadi: Ya, perceraian orang tua.
Saat ini, perceraian masih dianggap sebagai hal yang negatif di masyarakat kita. Kegagalan dalam berumah tangga sering dikhawatirkan membawa dampak buruk yang panjang bagi kehidupan anak, apalagi jika anak mereka masih kecil. Namun, apakah selalu benar begitu? Apakah masih ada hal positif yang bisa diberikan orang tua kepada anak?
Jangan membuat anak merasa harus memilih salah satu orang tuanya
Seringkali orang tua akan berpisah rumah pasca perceraian. Hal ini bisa menimbulkan kebingungan dan dilema bagi anak. Penting bagi Ibu maupun Ayah untuk mengatasi perasaan ini. Ayah dan Ibu bisa mengajak anak berbicara jika anak dibebaskan untuk berganti-gantian tinggal di rumah Ayah dan Ibu. Hindari memberi pilihan ‘Mau sama Ayah/Ibu?’ dalam aktivitasnya.
Yakinkan bahwa perceraian orang tua tidak mengurangi kasih sayangmu
Anak bisa terpengaruh dengan pernyataan bahwa perceraian Anda adalah bukti bahwa orang tuanya tidak mencintainya lagi. Untuk mencegah pikiran ini tertanam dalam otaknya, perlu usaha ekstra bagi Anda berdua untuk tetap membuktikan kasih sayang Anda ke mereka. Ayah ataupun Ibu juga dapat berkunjung ke rumah mantan pasangannya untuk menjenguk anak tanpa harus memperhatikan waktu-waktu tertentu. Jika sebelum bercerai, Anda dan anak memiliki kegiatan rutin, tetap lakukan kegiatan tersebut, pertahankan kegiatan tersebut. Warning: Tempatkan perasaan anak diatas perasaan Anda dan mantan pasangan. Selalu beri kesempatan bagi Anak untuk mengungkapkan perasaannya dan jangan hakimi perasaannya.

Tetap berteman dalam urusan yang melibatkan Anak
Jika Anda memiliki anak yang masih sekolah, Anda dan mantan pasangan harus tetap mempertahankan hubungan yang baik, ya. Kadangkala, anak memiliki aktivitas yang melibatkan orang tua sehingga Anda dan mantan pasangan harus mengesampingkan ego untuk mendampingi anak. Dengan memperlihatkan jalinan yang baik, anak dapat lebih merasa nyaman berada ditengah kedua orang tuanya, tidak kehilangan figur ayah dan ibu, dan seiring waktu mulai dapat menerima keadaan orang tuanya.
Luangkan waktu berdua di situasi yang ia butuhkan
Beberapa situasi menuntut inisiatif Anda dan pasangan, Dear. Jika anak mulai menunjukkan gejala-gejala sakit, ada baiknya Anda menghubungi mantan pasangan Anda dan dampingi anak Anda berdua. Pada saat Anda melihat bahwa anak Anda terlihat stres dalam kehidupan akademik atau diluarnya, rencanakan liburan atau refreshing bersama mantan pasangan Anda.
Meski perceraian orang tua terjadi, tetap ciptakan lingkungan suportif
Anak perlu memiliki support system sebanyak mungkin. Usaha Anda dan mantan pasangan tidak akan maksimal jika kehidupan di luar lingkungan keluarga membuat anak anda tertekan. Anda perlu mengecek bagaimana perlakuan lingkungan sekolah kepada Anak anda dan bagaimana teman-temannya berinteraksi dengan Anda. Agar waktu luang anak terhindar diisi oleh lamunan anak dan dari perilaku coba-coba yang rentan, Anda dan mantan pasangan bisa coba untuk mengusulkan aktivitas tambahan yang anak Anda suka, ya.
Beri penjelasan kepada anak tentang perceraian orang tua
Sewaktu-waktu, anak Anda dapat menyerang Anda dengan pertanyaan-pertanyaan tentang mantan pasangan dan keluarga. Berikan penjelasan sesuai usia anak dan buka ruang jika anak Anda ingin bertanya. Anda juga harus menghindari ucapan negatif tentang mantan pasangan Anda. Biarkan anak Anda yang memahami seiring ia berkembang.

Konsultasi rutin ke Psikolog
Anda harus memahami bahwa hubungan keluarga memiliki dinamika yang kompleks dan saling mempengaruhi. Anda dan mantan pasangan tentu ingin kehidupan yang terbaik bagi anak Anda, Anda, dan mantan pasangan, sehingga langkah yang Anda ambil sebaiknya penuh pertimbangan dan memiminimalisir dampak negatif didalam keluarga Anda. Akan sangat baik jika Anda melakukan konsultasi psikologi melalui aplikasi konseling online Riliv untuk menemukan langkah yang cocok bagi keluarga Anda. Bagaimanapun, Anda pasti berusaha untuk membahagiakan setiap orang dalam keluarga inti maupun besar, menanggapi sindiran dengan baik, dan hidup tenang tanpa penyesalan.
Nah, itu tadi beberapa saran yang bisa kamu coba, ya. Semoga berhasil!
Disadur dari:
- https://youngwomenshealth.org/2012/04/30/divorce/
- https://www.helpguide.org/articles/parenting-family/co-parenting-tips-for-divorced-parents.htm
Ditulis oleh Elvira Linda Sihotang
Baca juga:
Bagaimana Terapi Psikologi Marah? Yuk Simak!