Kesehatan Mental Media Sosial – Berselancar di media sosial memang seru banget dan bisa bikin lupa waktu! Dari media sosial, kita bisa mendapatkan berbagai informasi yang terjadi di seluruh dunia secara instan.
Namun, kamu pasti aware juga kan, bahwa media sosial juga punya sisi buruknya khususnya kepada kesehatan mental. Saking banyaknya informasi yang ada, kamu bisa merasa lelah dan terbombardir oleh ide-ide yang muncul.
Selain itu, bentuk interaksi yang maya di media sosial memungkinkan penggunanya untuk mengekspresikan opini, perasaan, maupun pikiran, tanpa ada batasan. Dengan kata lain, kamu bebas menulis, atau membagikan apa saja yang kamu mau.
Namun, kebebasan ini bukannya tanpa konsekuensi loh, guys. Selain konsekuensi sosial dan hukum, konsekuensi pribadi juga harus kamu perhatikan. Konsekuensi pribadi adalah bagaimana media sosial membawa pengaruh pada kepribadianmu dan juga kesehatan mental kamu.
Berikut beberapa hal dari media sosial yang berisiko mengganggu kesehatan mental kamu.
5 Hal di Media Sosial yang Wajib Dihindari untuk Kesehatan Mental
1. Akun yang bikin kamu merasa lebih buruk
Di media sosial banyak ditemui orang-orang yang suka berkata kasar, mem-bully, menghina, atau membuat hate speech. Orang-orang seperti ini tak perlu kamu beri ruang dalam hidupmu, apalagi dijadikan teman, meskipun hanya di media sosial.
2. Stalking media sosial mantan
Kadang kala rasa ingin tahu memang sangat kuat ya, guys, apalagi menyangkut mantan. Wajar saja kalau kamu penasaran dengan kabarnya, bagaimana hidupnya sekarang, atau apakah dia baik-baik saja.
Namun, apapun informasi yang akan kamu temukan, pasti akan sulit buat kamu untuk merasa biasa aja dengan itu. Yang ada, kamu malah jadi kepikiran dengan dia, dan itu nggak sehat buat hubungan kamu saat ini, maupun proses kamu move on dari masa lalu.
3. Selalu menghitung jumlah likes
Mendapatkan reaksi berupa komentar atau likes dari orang lain, saat ini dimaknai sebagai bukti bahwa kita diterima secara sosial. Bagi banyak orang, hal ini juga dianggap sebagai wujud eksistensi dalam pergaulan dan lingkungan sosial.
Dengan kata lain, makin banyak likes dan komentar, artinya makin populer kita di dalam pergaulan. Padahal, jenis interaksi seperti ini bukanlah hubungan yang nyata. Jadi, kamu tidak perlu mencari pengakuan dari orang lain lewat jumlah likes dan komentar yang kamu terima.
4. Membandingkan kehidupan dengan orang lain
Di media sosial, orang ingin menampilkan semua yang terbaik dari dirinya dengan tujuan agar dipandang sebagai orang yang sukses, bahagia, dan sempurna hidupnya. Namun, kamu nggak pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi di balik foto-foto dan unggahan teman-teman media sosial kamu.
Membandingkan kehidupanmu dengan kehidupan orang lain yang kamu lihat lewat media sosialnya, sama saja mengejar sesuatu yang semu, guys.
5. Membuat perdebatan yang tidak penting
Media sosial acapkali jadi ajang buat berdebat dan saling menyerang hanya karena perbedaan pendapat. Kebiasaan ini sering berujung pada kebencian, tak hanya antarpribadi namun juga antarkelompok.
Padahal, memenangkan perdebatan di media sosial tidak akan membawa perubahan baik dalam kehidupan. Jadi, buat apa menghabiskan energi untuk sesuatu yang nggak bermanfaat, kan?
Jika Memang Sudah Mengganggu, Nggak Masalah Untuk Hubungi Psikolog Online
Ada kalanya belenggu media sosial sudah tidak bisa dibendung lagi, apalagi dampaknya terhadap kesehatan mental kamu.
Nah jika sudah begini, yuk mencoba mengunjungi psikolog online agar kamu tidak lagi terbebani dengan insecurity kamu!
Dengan psikolog, kamu bisa mengenali faktor-faktor apa yang membuatmu tertekan serta bagaimana cara memaksimalkan kebahagiaan kamu tanpa tergantung media sosial.
Konsultasikan Psikologismu dengan Psikolog
***
Artikel ini ditulis oleh Itha Prabandhani dan merupakan kerjasama antara Riliv dan Urbanasia.