Coba kamu pikir-pikir lagi deh, ketika kamu merasa sedih, kesal, marah, atau kecewa, apakah kamu sudah melampiaskan emosi-emosi tersebut dengan benar?
Atau jangan-jangan selama ini kamu sering merasa emosi dan self harm karena justru menghindar dari emosi negatif semacam itu?
Ketika emosimu sedang tidak terkendali, kamu akan kesulitan mengambil keputusan. Sehingga sering kali keputusan yang kamu ambil malah berujung menyakiti diri sendiri.
Padahal enggak selamanya, lho, emosi negatif harus dihindari sampai kamu sering merasa emosi dan membahayakan diri sendiri.
Makanya, yuk, cari tahu cara melampiaskan emosi-emosi kamu biar enggak self-harm lagi!
Jangan menghindari emosi-emosi yang tidak kamu sukai
Seperti yang tadi sudah dibahas, tidak semua emosi negatif harus dihindari. Contoh emosi yang tidak kamu suka; seperti sedih, marah, kecewa, dan sebagainya. Sebaiknya jangan kamu hindari.
Emosi yang positif maupun negatif hidup dalam diri setiap manusia. Jadi kamu tidak perlu menghindarinya. Kamu hanya perlu memahami bahwa kamu harus mengendalikannya. Jangan sampai kamu yang dikuasai emosi ya!
Masing-masing emosi punya waktunya tersendiri untuk hadir
Pernah dengar kata-kata “Biarkan waktu yang menyembuhkan segalanya?” Bisa jadi itu ada benarnya.
Percayalah bahwa waktu punya peranan penting untuk menyembuhkan kamu dari emosi negatif dalam diri kamu. Setiap keadaan itu sifatnya sementara.
Jadi jangan mudah percaya dengan keadaan emosi kamu saat ini dan beranggapan bahwa emosi itu akan berlangsung selamanya ya!
Sering merasa emosi dan self harm bisa jadi disebabkan karena kamu takut emosi negatif datang menghampiri kamu
Mungkin poin ini terlihat sama seperti yang pertama. Tapi, sebenarnya ini berbeda lho, Dear! Kalau poin ini, berarti sebelum datangnya emosi.
Bagaimana maksudnya? Sering tidak kamu takut memutuskan atau melakukan sesuatu hanya karena alasannya takut merasa kecewa atau sedih? Contoh, takut jatuh cinta karena takut merasa sakit hati.
Kamu menolak merasakan hal baik hanya agar terhindar dari suatu hal yang kamu anggap buruk. Lalu apa yang akan kamu rasakan? Percaya deh, lebih baik merasa sakit lalu sembuh daripada tidak merasakan apapun.
Tidak perlu dengar omongan orang lain agar kamu menghindari emosi negatif kamu
Kamu pasti sering kan denger teman atau orang terdekat kamu ngomong “Udah enggak sedih lagi.” Atau “Jangan baper dong makanya.” Tapi, sebenarnya harus enggak sih kamu melakukan semua itu?
Walaupun sebenarnya mereka hanya ingin menyemangati kamu. Namun, kamu juga tidak perlu untuk menolak apa yang sedang kamu rasakan tentang emosi kamu saat ini.
Manusia tetap boleh merasa sedih, kecewa, marah. Kenapa harus dihindari? Seakan-akan kamu memaksakan diri kamu untuk tidak menjadi manusia.
Selama kamu bisa mengendalikan emosi kamu. Kamu juga akan melampiaskannya dengan cara yang tepat dan tidak menyakiti diri kamu sendiri. Kalau kamu hindari terus, justru bisa jadi ini nih yang buat kamu tiba-tiba sering merasa emosi dan self-harm.
__
Emosi kamu adalah bagian dari dalam diri kamu. Tidak perlu dihindari agar kamu tidak sering merasa emosi dan self harm. Emosi kamu tidak sebatas harus selalu merasa senang dan bahagia saja lalu lantas melupakan bahwa sedih dan kecewa tidak layak ada dalam ada untuk kamu rasakan.
Itu semua tidak salah untuk ada. Asalkan kamu selalu mengendalikannya ya!
Referensi:
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/201502/5-ways-get-your-unwanted-emotions-under-control
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/insight-therapy/201009/emotional-acceptance-why-feeling-bad-is-good
- https://www.psychalive.org/why-it-is-good-for-you-to-feel-negative-emotions/
Written by Shabrina Ayuningtyas – Business Administration UI’16
Discussion about this post