Jam dinding di kamar sudah menunjukkan pukul setengah dua belas malam. Seorang perempuan tengah berbaring di kasurnya sambil terus menatap jam. Perempuan itu belum kunjung bisa tidur. Padahal esok hari, ada kegiatan lain yang mengharuskannya bangun pagi. Ada berbagai pikiran di kepalanya yang tidak mau diam. Bagaimana caranya agar bisa stop overthinking dan segera terlelap tidur?
Apakah kamu pernah merasakan hal yang sama seperti perempuan dalam narasi tersebut, Dear? Mungkin sebagian besar dari kita familiar dengan saat-saat sulit tidur dan tidak bisa segera memejamkan mata karena pikiran kita masih aktif.
Berbagai hal muncul di pikiran kita menjelang tidur. Suasana malam yang hening dan rutinitas harian yang telah usai dikerjakan membuat pikiran itu muncul terus-menerus.
Overthinking sebelum tidur memang sangat mengganggu, ya, Dear? Bisa-bisa, kita jadi kekurangan waktu istirahat karena sudah dihabiskan untuk pikiran-pikiran tersebut. Padahal, tubuh kita pasti sangat butuh istirahat yang cukup.
Nah, agar kita nggak terganggu terus oleh kebiasaan overthinking sebelum tidur ini, kita perlu paham, nih, tentang cara untuk bisa stop overthinking. Yuk, kita simak beberapa trik berikut bersama-sama!
1. Hentikan interaksi dengan ponsel sekitar satu atau dua jam sebelum tidur
Aktivitas bermain media sosial memang mengasyikkan. Mulai dari lihat-lihat barang lucu di online shop, chatting dengan teman, hingga memantau update berita-berita terbaru di internet. Bahkan, kita akhirnya bisa sampai lupa waktu dan baru berhenti ketika udah merasa ngantuk atau capek.
Ternyata, kegiatan seperti inilah yang berpotensi membuat kita jadi overthinking sebelum tidur, nih, Dear! Paparan cahaya dari layar handphone bisa menghambat pelepasan melatonin di tubuh kita. Padahal, melatonin inilah yang membantu kita untuk bisa tidur.
Jadi, sebisa mungkin, kita perlu menghentikan interaksi dengan ponsel kira-kira satu atau dua jam sebelum pergi tidur. Lalu, jauhkan ponsel dari jangkauan, agar kita bisa beristirahat dengan nyaman.
2. Jika suka membaca sebelum tidur, pilih bacaan yang ringan. Hal ini bertujuan untuk menghindari overthinking
Membaca buku di tempat tidur (Photo by Nong Vang on Unsplash)
Beberapa orang memang hobi membaca sebelum tidur. Sebenarnya, tidak apa-apa juga. Namun, yang perlu kita perhatikan adalah jenis bacaan tersebut.
Kalau kita membaca berita atau informasi yang cukup “berat” hingga membuat kita harus berpikir secara mendalam, pastinya kita akan jadi lebih mudah overthinking sebelum tidur.
Untuk menghindarinya, kita bisa, nih, membaca buku-buku dengan pembahasan yang ringan, sehingga otak tidak terstimulasi untuk bekerja keras sebelum tidur.
3. Aktivitas di sore hari juga berpengaruh terhadap kebiasaan overthinking kita, loh!
Apabila kita memiliki aktivitas yang harus dilakukan di sore hari, pastikan kita tetap punya cukup waktu untuk merelaksasi pikiran sebelum mulai bersiap tidur, ya, Dear!
Jika usai beraktivitas secara aktif di sore hari, kemudian kita langsung beranjak tidur tanpa memberi waktu sejenak agar pikiran kita rileks, kita justru berpotensi untuk mengalami overthinking, loh!
Wah, pastinya kita tidak ingin hal itu terjadi, bukan? Apalagi, kita masih butuh tenaga yang cukup buat beraktivitas lagi di esok hari.
4. Memperhatikan ulang pencahayaan di ruangan tempat kita tidur juga bisa membantu kita untuk stop overthinking
Pencahayaan di ruang tidur (Photo by Christopher Jolly on Unsplash)
Salah satu hal yang perlu diperhatikan untuk membantu relaksasi sebelum tidur adalah pencahayaan, Dear! Yup, paparan cahaya di malam hari membuat tubuh jadi sulit untuk melepaskan melatonin yang membantu kita untuk terlelap tidur.
Jadi, sebisa mungkin, kita perlu memastikan bahwa pencahayaan di ruangan telah cukup nyaman untuk suasana tidur yang berkualitas.
Kalau takut kegelapan, kita bisa memasang lampu tidur kecil di dekat kasur yang berpendar kuning dan tidak terlalu terang agar tidak mengganggu kenyamanan tidur kita.
Bukan hanya paparan cahaya dari lampu, loh, Dear! Perlu diingat juga kalau paparan cahaya juga bersumber dari handphone, laptop, atau televisi yang dibiarkan menyala. Alangkah lebih baik kalau kita mengganti aktivitas bermain handphone dan menonton televisi dengan aktivitas seperti membaca buku.
Jadi, agar bisa stop overthinking sebelum tidur, kita bisa mulai memperhatikan ulang paparan cahaya di ruang tidur, ya!
5. Kenali penyebab stres agar kita bisa stop overthinking sebelum tidur
Overthinking sebelum tidur juga bisa disebabkan oleh hal-hal yang membuat kita stres, loh, Dear! Untuk mengatasi hal ini, coba kita kenali dan ingat ulang hal-hal yang sempat membuat kita stres dalam beberapa saat terakhir.
Setelah mengenali hal-hal tersebut, kita bisa coba untuk menulis jurnal atau buku harian sebelum tidur untuk melegakan perasaan. Selain itu, kita juga bisa berlatih untuk mengatur pernapasan agar lebih rileks.
Mengenali penyebab overthinking ini sangat penting untuk dilakukan, Dear! Karena, kita pun bisa mengetahui kondisi dan kebutuhan tubuh kita. Kalau penyebab tersebut sudah sangat mengganggu, kita tentu harus segera berkonsultasi ke profesional seperti psikolog, ya!
6. Stop overthinking sebelum tidur dengan mengurangi konsumsi kafein
Apakah kamu termasuk pecinta kopi atau minuman berkafein lainnya, Dear?
Mengonsumsi minuman berkafein seperti kopi, teh non-herbal, cokelat, atau suplemen tertentu memang membantu kita untuk lebih terjaga. Kafein pun jadi teman baik ketika kita butuh tetap terjaga ketika sedang mengerjakan suatu tugas tertentu.
Nah, tapi, tentu saja kalau dikonsumsi berlebihan, juga tidak baik, bukan? Salah satu cara untuk mengatasi insomnia dan memperkecil kemungkinan overthinking sebelum tidur adalah dengan mengurangi konsumsi kafein.
Kita bisa mengurangi konsumsi kafein mulai dari petang hari atau menjelang tidur. Dengan demikian, kita pun akan jadi lebih mudah terlelap dan tidak lagi punya waktu untuk overthinking sebelum tidur, deh!
7. Fungsikan kasur hanya sebagai tempat untuk tidur. Melakukan aktivitas lain di kasur turut berpotensi membuat kita overthinking sebelum tidur, loh!
Menggunakan kasur hanya sebagai tempat untuk tidur (Photo by Christopher Jolly on Unsplash)
Bisa dikatakan bahwa kasur adalah tempat favorit bagi sebagian orang. Apalagi bagi kaum pecinta rebahan, nih! Bahkan kalau bisa, semua aktivitas dilakukan di atas kasur saja. Mulai dari makan, nonton film, scrolling media sosial, menyelesaikan tugas-tugas, baca buku, hingga tidur.
Meskipun kasur memang memberikan kenyamanan luar biasa, kita ternyata juga perlu mengontrol penggunaan kasur, loh, Dear! Idealnya, kita sebaiknya menggunakan kasur hanya untuk tidur.
Hal tersebut dapat mengurangi kemungkinan tubuh dan pikiran kita merasa “bingung” akan aktivitas yang dilakukan di kasur.
Kalau kita melakukan semua kegiatan di atas kasur, pikiran dan tubuh kita tentu kebingungan. Fungsi kasur yang sesungguhnya menjadi tempat istirahat pun jadi bergeser.
…
Itulah beberapa trik yang telah Riliv rangkum agar kita bisa terbebas dari kebiasaan overthinking sebelum tidur. Apakah kamu mulai tertarik untuk menerapkan trik-trik tersebut, Dear?
Perlu diingat selalu bahwa tubuh kita memerlukan istirahat yang cukup dan berkualitas, ya! Meskipun kita merasa kuat atau baik-baik saja, waktu istirahat tetap harus diperhatikan. Jangan terlalu sering begadang juga, ya, Dear!
Semoga waktu istirahat kita semakin berkualitas, ya!
Referensi:
- Haas, S. B. (January 14, 2019). How to Calm Your Racing Mind So You Can Sleep. Psychology Today. Disadur dari https://www.psychologytoday.com/us/blog/prescriptions-life/201901/how-calm-your-racing-mind-so-you-can-sleep