Teman curhat online – Dalam hidup, masalah sering kali datang menghampiri. Di saat itu, kamu tentu sangat ingin mengeluarkan unek-unek agar beban masalah semakin berkurang. Namun, pada siapa kamu harus curhat jika tidak ada orang di sisimu?
Ketiadaan orang di dunia nyata yang bisa dijadikan tempat curhat membuat banyak orang memilih curhat di internet. Media sosial jadi sarana curhat. Tetapi, apakah curhat di medsos itu tepat?
Kita ulas sama-sama, yuk!
5 alasan kenapa sebaiknya kamu tidak curhat di medsos
1. Kamu tidak bisa mengontrol respon orang lain
Ada berbagai macam orang di internet. Ada yang dibekali dengan perasaan empati, namun sayangnya masih banyak yang tidak.
Curhat yang kamu unggah di media sosial bisa saja mengundang orang tidak berempati untuk berkomentar yang tidak baik. Terlebih lagi, kamu tidak bisa mengontrol mereka untuk menjaga lisan di medsos. Itulah kenapa ketika kamu curhat di medsos, kamu harus mempersiapkan diri untuk kemungkinan terburuk. Apakah hatimu siap jika ada orang yang berkomentar tidak baik tentang curhatanmu?
2. Jejak digital bersifat abadi
Satu aturan penting tentang media sosial adalah semua yang kamu unggah akan bersifat abadi. Kamu mungkin merasa aman dengan menghapusnya, tetapi siapa yang tahu kalau ada orang yang sudah membuat tangkapan layar dari curhatanmu?
Ini tidak akan jadi masalah jika kamu berpikir masak-masak tentang apa yang diunggah ke media sosial. Namun masalahnya, curhat sering kali dilakukan ketika kamu terlalu emosional. Kamu mungkin tidak berpikir panjang ketika menulis curhatanmu di medsos. Curhatan yang kelak bisa membuatmu malu atau menyesal lebih mudah muncul di saat kamu emosional.
3. Bisa jadi kecanduan medsos
Terlalu sering curhat di medsos tidak baik untukmu. Kamu jadi terlalu bergantung dengan media sosial, bahkan bisa juga kecanduan.
Kecanduan dapat merusak hidupmu. Karena kamu tidak tahu cara berhenti dari media sosial, kamu jadi sulit konsentrasi dan mudah melalaikan tugas di dunia nyata.
Tapi, curhat di medsos juga bisa jadi positif kalau…
1. Kamu menjaga privasi dengan baik
Untuk menghalau komentar negatif dari orang lain, akan lebih baik jika kamu mengatur akunmu jadi akun privat. Dengan demikian, kamu tidak akan takut ada orang lain yang merespon tidak baik.
2. Kamu punya lingkungan media sosial yang baik
Saat curhat, sering kali kamu juga menginginkan dukungan dari orang lain. Nah, dukungan itu juga bisa kamu dapat dari media sosial.
Meski banyak orang tidak berempati di internet, bukan berarti kita kekurangan orang baik. Masih banyak pula orang yang senantiasa menyemangati orang lain di media sosial. Nah, bagian yang tricky adalah tidak semua orang memiliki lingkungan medsos seperti itu. Jika medsosmu diisi oleh orang-orang positif, curhat sesekali tidak ada salahnya.
Baca Juga:
Stop, Ini Cara Berhenti Menilai Diri sendiri
3. Tidak oversharing, curhat seperlunya saja
Masalah tidak boleh dipendam begitu saja. Agar beban semakin ringan, kamu harus membicarakan isi hatimu dengan orang lain.
Kamu masih bisa meluapkan isi hatimu di medsos, asal tidak terlalu sering. Sebab kalau terlalu sering, ada bahaya kecanduan medsos yang menanti.
Butuh teman curhat online? Ke psikolog online saja!
Sebagai alternatif curhat di medsos, kamu juga bisa curhat online ke psikolog, lho. Apalagi, sekarang sudah ada layanan psikolog online yang bisa kamu akses dengan mudah lewat aplikasi.
Aplikasi konsultasi psikologi Riliv menyediakan psikolog online yang bisa menjadi teman baikmu di internet. Psikolog Riliv siap mendengar curhatanmu dan membawamu ke kehidupan yang lebih baik.
Curhat ke psikolog online bisa jadi alternatif yang bagus, sebab kamu tidak perlu takut ceritamu bocor ke mana-mana. Psikolog Riliv adalah penjaga rahasia yang handal. Selain itu, kamu juga tidak perlu takut dihakimi karena psikolog Riliv adalah profesional yang menerima segala bentuk curhatan.
Jadi, jangan ragu lagi jadikan psikolog Riliv sebagai teman curhat online, ya!
Referensi:
- Durlofsky, Paula. (2017). Pause Before Posting: The Benefits of Not Over Sharing on Social Media. psychcentral.com
- King University Online. (2019). The Psychology of Social Media. online.king.edu
Ditulis oleh Syifa Salsabila Ramadhani
Baca juga: