Perkembangan anak dipengaruhi oleh perubahan lingkungan di sekitarnya. Jadi, karakteristik anak kelahiran tahun 1998 tentunya sangat berbeda dengan mereka yang lahir pada tahun 2005. Nah, perbedaan tahun kelahiran anak ini harus diperhatikan, lho! Hal yang tampaknya kecil ini, bisa berpengaruh pada pola mendidik anak, Dear.
Coba kita amati. Anak yang lahir pada tahun 1998, belum terpapar pengaruh teknologi secara intens. Di awal-awal tahun hidup mereka, mereka masih sempat bermain berbagai macam permainan tradisional.
Sedangkan anak yang lahir pada tahun 2005, mungkin paparan terhadap permainan tradisional semakin menurun dan digantikan oleh game console yang membuat mereka bisa bermain sendiri di rumah.
Beda zaman, beda pengasuhan. Sekarang, kita hidup di era digital yang serba cepat. Kalau anakmu sekarang mulai terlihat ahli dalam mengutak-atik ponsel pintar, kamu sebagai orang tua perlu mempersiapkan gaya pengasuhan yang tepat. Yuk kita cek tips mendidik anak di era digital yang akan Riliv bahas kali ini!
1. Menetapkan aturan-aturan bersama anak

Sebenarnya, sulit memisahkan anak dengan perangkat teknologi yang sudah menjadi ciri khas pada zamannya. Oleh karena itu, tidak perlu ngotot untuk tidak memberikan gadget padanya. Kamu bisa menerapkan strategi lain dengan bekerja sama bersama anakmu.
Misalnya, konfirmasi pendapat anak bahwa ia membutuhkan ponselnya, dan katakan bahwa kamu mempercayainya. Aturan-aturan yang bisa disepakati antara lain adalah durasi screen time, apa saja aplikasi yang dipakai anak, dan apa keperluannya.
Kamu sebaiknya mencari tahu apakah konten aplikasi atau game yang dimainkan anak sudah sesuai dengan usianya.
2. Menceritakan dampak positif dan negatif penggunaan media sosial
Jangan biarkan anak penasaran. Jika Anda memberitahu bahwa bermain game di ponsel akan membuatnya sakit, jelaskan mengapa bisa begitu, dan bagaimana alurnya. Jika anakmu bertanya ‘kenapa?’ maka sebaiknya kamu sudah siap dengan penjelasan yang masuk akal.
Kamu juga dapat memperlihatkan diri sebagai orang tua yang tidak anti terhadap teknologi dan dapat menggunakannya dengan baik. Jika anakmu dan kamu menyukai suatu hal yang sama, kamu mungkin bisa memberi ide untuk berkolaborasi berdua dengan bantuan teknologi.
Kamu dan anakmu suka menulis? Maka, buatlah blog. Atau kamu dan anakmu sedang suka budaya Korea dan ingin belajar bahasa Korea? Maka, ambillah kursus online.
3. Rutin bercerita bisa jadi salah satu cara mendidik anak di era digital

Kamu tidak akan bisa mengontrol sumber informasi yang datang pada anakmu sepenuhnya. Jika kamu tidak ingin anakmu terpengaruh hal-hal negatif yang berasal dari layar gadgetnya, maka ajaklah ia bercerita sesering mungkin.
Ciptakan hubungan yang membuat anak nyaman dengan komunikasi 2 arah, misalnya bercerita tentang hobinya. Tujuan hubungan adalah untuk membangun kepercayaan kepadamu sebagai orang tua yang asyik untuk diajak bercerita. Dengan demikian, anak tidak akan ragu untuk bercerita apapun, termasuk hal-hal yang membuatnya penasaran di media sosialnya.
Itu tadi beberapa tips yang bisa kamu terapkan untuk mendidik anak di era digital, Dear. Sebenarnya, apapun masanya, pola mendidik anak di era digital bisa meniru gaya pengasuhan model Baumrind. Jadi, tinggal dikombinasikan aja deh!
Disadur dari:
- https://thriveglobal.com/stories/parenting-and-technology-how-to-raise-kids-in-the-digital-era/
- http://infobunny.com/digital-parenting-the-importance-of-cyber-parenting/
Ditulis oleh Elvira Linda Sihotang.