Pola asuh – Punya orang tua yang suportif dan pengertian, pasti jadi dambaan setiap anak. Sayangnya, masih ada beberapa orang tua yang nggak sadar kalau perilakunya punya dampak negatif buat anak. Jadi penting banget orang tua dan anak tau, tindakan apa aja yang termasuk dalam toxic parenting. Supaya hubungan anatara keduanya bisa lebih harmonis. Yuk, langsung kita simak bareng-bareng!
Pola Asuh yang Salah
Dalam artikel parenting.co.id, psikolog Sri Juwita Kusumawardhani, M.Psi., mengatakantoxic parent adalah istilah populer yang digunakan untuk menyebut dysfunctional family.
Dengan kata lain, keluarga tersebut nggak sehat karena nggak berfungsi sebagaimana mestinya.
“Kita sebagai anak, kan, juga butuh kedekatan, kehangatan, diajak ngobrol heart to heart. Orang tua toksik itu orang tua yang tidak mampu memberi rasa aman untuk anak-anaknya,” ucapnya.
Dalam penelitian Toxic Parenting Adversely Correlates To Students’ Academic Performance In Secondary Schools In Uasin Gishu County, Kenya, pola asuh ini disebut sebagai pendekatan destruktif (merusak) yang digunakan orang tua dalam membesarkan anak. Cara ini bisa bikin anak merasa kebutuhannya nggak terpenuhi. Mulai dari kebutuhan fisik, psikologis, dan emosi. Hasil penelitian ini juga menyebutkan, kalau pola asuh yang buruk punya pengaruh sama prestasi anak di sekolah. Anak yang tumbuh dengan dengan toxic parenting, punya prestasi yang rendah. Tapi sebaliknya, anak-anak yang tumbuh dengan pola asuh sehat akan cenderung berprestasi.
Dalam dunia psikologi sendiri, pola asuh ini dijelaskan bisa berdampak sampai anak berusia dewasa. Dalam artikel Toxic Parenting and Its Effects dari Grow Thru Change, ada beberapa dampak psikologis pada anak diantaranya:
- Susah bangun batasan sama orang lain
- Susah menolak sesuatu
- Rentan dengan gangguan kecemasan
- Selalu berusaha menyenangkan orang lain
- Merasa sulit jadi diri sendiri
- Selalu memaklumi perlakuan buruk orang lain
- Sabotase diri
- Punya keyakinan yang kuat bakal ditinggal atau disakiti sama orang terdekat
Berbagai Contoh yang Jarang Disadari
Sering kali, anak bisa merasakan tindakan-tindakan nggak nyaman dari orang tua tapi susah buat mengungkapkannya dalam kata-kata. Di satu sisi, masih ada juga orang tua yang nggak menyadari tindakannya bisa bikin anak merasa nggak nyaman. Kalau nggak ada salah satu pihak yang segera sadar, maka lingkaran pola asuh seperti ini nggak akan berakhir.
Terus apa aja dong, tanda-tanda pola asuh yang salah? Salah satu website parenting, The Asian Parent, menyebutkan ada 9 tandanya yaitu:
- Egois: Dalam pola asuh yang nggak sehat, biasanya ditandai dengan orang tua yang nggak peduli sama kebutuhan anaknya. Hal ini juga bisa dilihat ketika terjadi konflik, dimana orang tua nggak akan memikirkan perasaan anaknya dan lebih mementingkan perasaannya sendiri.
- Otoriter: Pernah merasa orang tua terlalu mengendalikan hidupmu? Dalam hal ini, anak nggak diberikan kesempatan buat menentukan sesuatu dalam hidupnya. Jadi keputusan hidup anak ditentukan sama orang tua.
- Sulit mengontrol emosi: Ciri lainnya yaitu kesulitan mengontrol emosi bahkan untuk hal sepele. Misalnya saat orang tua punya masalah tapi melampiaskan amarahnya sama anak.
- Kekerasan fisik dan verbal: Udah jadi tanda yang jelas kalau terjadinya kekerasan adalah ciri hubungan yang toxic, termasuk antara orang tua dan anak. Baik itu kekerasan fisik maupun verbal, keduanya sama-sama punya dampak buruk.
- Merasa tersaingi: Terkadang ad aorang tua yang merasa nggak mau tersaingi oleh anaknya. Padahal, seorang anak juga sangat membutuhkan peran orang tua sebagai support system.
- Bikin anak merasa bersalah: Tanda yang satu ini biasanya paling sering terjadi dan jarang banget disadari. Biasanya mengungkit pengorbanan yang dilakukan buat membesarkan anak. Hal ini tentu bisa bikin anak merasa terbebani seolah harus ‘mengganti’ semua pengorbanan orang tuanya.
- Nggak pernah menghargai: Toxic parent biasanya selalu merasa kurang dengan pencapaian sang anak. Mulai dari pencapaian kecil hingga pencapaian besar sang anak, seolah nggak ada artinya di mata mereka.
- Menyalahkan anak: Perilaku seperti ini juga menjadi salah satu tanda pola asuh yang salah bahkan mirisnya jarang disadari. Masih ada orang tua yang merasa dirinya selalu benar. Bahkan ketika melakukan kesalahan, cenderung menyalahkan anaknya.
- Terlalu menuntut: Sebagai orang tua, mungkin secara nggak sadar menyimpan berbagai harapan pada anak. Hal ini bisa aja wajar terjadi. Tapi, kalau sampai menuntuk anak bisa berdampak buruk. Pola asuh seperti ini bisa bikin anak nggak percaya diri, tertekan, bahkan depresi.
Buat Batasan tapi Bukan Melawan
Bagaimanapun, pola asuh seperti ini memang nggak dibenarkan. Perlu diingat juga, kita nggak bisa mengubah orang tua. Tapi, bukan berarti harus melawan apalagi membangkang. Kalau kamu merasa lagi nggak baik-baik aja atau ada masalah keluarga dan butuh teman cerita, jangan dipendam sendirian, ya! Kamu bisa konsultasi sama psikolog supaya jadi lebih lega. Tenang aja, nggak perlu takut di judge karena tugas psikolog buat dengerin ceritamu dan memberi solusi sesuai kebutuhan.
Jangan khawatir kalau kamu akan menjadi orang tua toxic, karena kamu bisa memperbaikinya mulai dari saat ini.
Referensi:
5 Ciri Toxic Parent. parenting.co.id
Toxic Parenting Adversely Correlates To Students’ Academic Performance In Secondary Schools In Uasin Gishu County, Kenya. researchgate.net
Toxic Parenting and Its Effects. growththruchange.com
9 Ciri Orang Tua Toxic, Jangan Sampai Jadi Salah Satunya. id.theasianparent.com