Turn Over Karyawan – Fenomena ini rasanya sulit untuk dihindari. Namun jika turn over karyawan menjadi sebuah isu yang cukup tinggi di perusahaan Anda, maka tentunya Anda wajib mengetahui masalah yang mengancam tugas HRD maupun manajerial yang satu ini.
Simak ulasan lengkap Riliv di bawah ini sebelum Anda menggunakan layanan Employee Assistance Program dari Riliv for Company!
Definisi turn over
Secara umum, definisi turn over karyawan ialah kemauan sadar seseorang dalam dunia kerja untuk berhenti, keluar atau diberhentikan oleh sebuah kelompok tertentu.
Karyawan Anda mungkin menganggap bahwa ada kehidupan yang lebih baik daripada perusahaan Anda. Sehingga keluar dari pekerjaan yang saat ini didiami dan mencoba mencari pekerjaan baru bisa membuat kehidupan karyawan lebih baik lagi.
Tentunya hal ini perlu dikaji ulang, adakah hal yang menyebabkan perusahaan Anda berpengaruh pada produktivitas dan motivasi karyawan untuk tetap di tempat Anda?
Kenali dahulu jenis dan penyebab agar bisa mengarahkan refleksi pada perusahaan Anda
Jenis-jenis turn over karyawan
1. Batu loncatan
Banyak sekali tempat kerja yang butuh karyawan berpengalaman karena dianggap telah mampu dalam sebuah bidang.
Seringkali mereka mungkin seorang pekerja baru atau fresh graduate sehingga wajar jika mereka berusaha untuk menemukan tempat baru yang lebih baik.
Tentunya tugas HRD adalah memastikan karyawan tersebut juga menorehkan prestasi dan kinerja yang baik sebelum melepasnya pergi, bukan?
2. Menambah pengalaman baru
Apa yang terjadi jika Anda membaca CV calon karyawan dan memiliki banyak sekali pengalaman kerja berbeda?
Mungkin saja mereka ingin menambah pengalaman baru.
Tapi, umumnya hal ini disebabkan oleh ketidakpuasan gaji yang diterima. Banyak kemungkinan pengalaman antar perusahaan bisa berbeda, namun gaji tetap menjadi utama sehingga mereka akan lebih memilih perusahaan dengan gaji yang baik dan pengalaman yang kaya.
3. Menaikkan jabatan dan salary
Manusiawi sekali jika dalam hidup harus punya tujuan masa depan yang lebih baik. Keputusan berpindah dari jabatan sebelumnya dan naik ke jabatan lebih tinggi demi kemajuan karir merupakan pilihan hidup seseorang.
Jabatan yang lebih tinggi akan mengikuti salary atau gaji yang lebih tinggi pula. Beberapa orang berani berharap dan tergolong nekat ketika akan pindah dari zona nyaman sebelumnya. Semua butuh pengorbanan.
4. Memperluas relasi
Meskipun alasan ini cukup jarang, namun mereka bisa jadi berusaha memperluas relasi dengan berbagai pekerjaan yang berbeda. Anda bisa menanyakan alasan ini di akhir masa bakti dan mencoba untuk refleksi, apakah perusahaan Anda menghambat tumbuhnya relasi?
Kategori Turn Over
1. Turn oversukarela
Faktor yang umum memicu kondisi tersebut adalah masalah keluarga, jarak tempuh, gaji, posisi, atau rasa nyaman.
Pihak perusahaan tidak bisa menahan apabila kontribusinya dalam perusahaan biasa saja. Efisiensi kerja tentu menjadi lebih utama daripada mempertahankan satu karyawan yang tidak berniat tetap di tempat Anda.
Tetapi, jika karyawan cukup besar memberikan kontribusi di perusahaan, maka pihak perusahaan akan menahan dan nego tentang kendala yang dihadapi, bukan?
2. Turn over non sukarela
Tentunya hal ini merupakan sebuah tindakan pemberhentian karyawan dari pihak perusahaan karena dinilai telah merugikan, tidak memenuhi kriteria aturan perusahaan, atau adanya kebijakan instansi terkait.
Kinerja yang buruk serta produktivitas karyawan yang rendah juga mendorong perusahaan untuk menindaklanjuti keputusan turn over non sukarela.
Apalagi faktor eksternal seperti aturan pemerintah yang menekan karyawan, kerugian atau pailit, wabah yang menyebabkan kerugian besar.
Penyebab turn over
1. Usia
Usia produktif tersebut mulai dari 20-50an dan menjelang usia maksimal tersebut nampak kelelahan dalam berbagai pekerjaan.
2. Lama kerja
Masa kerja karyawan kontrak akan lebih pendek daripada karyawan tetap, sehingga potensi dalam proses turn over semakin tinggi.
Banyak diantara mereka yang cenderung memilih pekerjaan swasta usai keluar dari perusahaan dengan modal tabungan yang mencukupi.
3. Kualitas kerja
Adapun turn over non sukarela terjadi karena kualitas yang kurang baik.
Jika kualitas kerjaan mereka bagus, kemungkinan perpanjangan usia pekerjaan akan diperhitungkan karena memberikan kontribusi yang besar untuk perusahaan.
4. Gaji
Semakin besar gaji, maka potensi keluar semakin kecil, begitu sebaliknya. Terkadang, jumlah gaji antara karyawan baru dan lama tidak seimbang sehingga menjadikan sebuah kecemburuan sosial dan membuat orang berpindah perlahan.
Setelah Anda memahami jenis dan alasan turn over, maka saatnya Anda merefleksikan diri.
Jika turn over sukarela Anda lebih banyak daripada pemutusan hubungan kerja, maka tentu ada masalah yang perlu diselesaikan. Salah satunya dengan konsultasi psikologi untuk menyelesaikan masalah yang mungkin dialami secara individual.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling mudah dengan psikolog profesional, langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Taya – 0895-6097-98517 atau Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang peningkatan produktivitas karyawan.
Sumber:
- https://www.kajianpustaka.com/2018/02/pengertian-jenis-penyebab-dan-perhitungan-turnover.html?m=1