Beberapa dari kita mungkin pernah merasakan stres membandel—bahkan berusaha untuk mengenyahkannya. Tapi tahukah kamu? Ternyata stres—sebenarnya baik—serta punya manfaat bagi kita semua. Riliv akan mencoba menjelaskannya padamu, inilah beberapa contoh stres yang sebaiknya memang ada pada kehidupan kita.
Stres baik vs stres buruk
Foto oleh Andrea Piacquadio dari Pexels
“Stres yang baik” —atau kacamata psikologi menamainya sebagai
eustress— adalah jenis stres yang dapat kita rasakan setiap kita merasa sedang bersemangat.Well,
kok bisa ya, kita justru merasa stres ketika kita sedang merasa sangat bersemangat?Contoh stres yang baik untuk kesehatan tubuh kita
Jawabannya ada di sini. Saat kita bersemangat, denyut nadi kita akan meningkat atau bertambah cepat disertai peningkatan hormon pada tubuh. Hal ini tidak disertai dengan perasaan terancam atau ketakutan.
Menariknya, kita akan merasakan stres semacam ini ketika kita menaiki wahana yang memacu adrenalin, seperti menikmati wahana
roller coaster, bersaing untuk mendapatkan promosi, atau bahkan saat kita mendatangi kencan pertama.Terdapat banyak sekali pemicu yang bisa menghadirkan stres macam ini—dan ini baik—karena akan membuat kita merasa hidup dan bersemangat untuk menjalani aktivitas keseharian kita.
Contoh jenis stres yang buruk
Jenis stres lainnya—yang menjadi kebalikannya—adalah stres akut. Stres jenis ini dapat memicu respons stres pada tubuh juga, namun dengan pemicu yang berbeda. Pemicu jenis stres ini tidak selalu bahagia dan mengasyikkan.
Inilah yang biasanya kita anggap sebagai “stres”—atau stres buruk. Stres akut sendiri banyak dialami oleh beberapa orang, dan kebanyakan dari mereka ingin segera menghilangkannya karena sifatnya yang sangat mengganggu.
Stres akut perlu ditangani—kita perlu mengembalikkan tubuh kita pada kondisi
homeostatis, atau keadaan sebelum stres—sehingga kita dapat menjadi sehat dan merasa bahagia.Selanjutnya adalah stres kronis. Stres ini merupakan bentuk lain dari stres buruk. Keadaan ini dapat terjadi ketika kita secara berulang-ulang menghadapi
stresor yang tak terhindarkan.Pekerjaan, masalah pada hubungan yang stagnan, dan deretan tagihan dapat membawa kita pada kondisi stres kronis. Inilah yang biasanya kita anggap sebagai masalah stres serius.
Penyebabnya adalah tubuh kita tidak dirancang untuk menghadapi dan menangani stres kronis secara sendirinya. Kondisi ini juga dapat memberikan efek kesehatan pada tubuh (baik secara fisik maupun secara emosional).
Contoh sumber stres yang baik
Photo by Priscilla Du Preez on Unsplash
Kalau kita bisa memilih mana stres yang baik untuk tubuh kita—selanjutnya, bagaimana cara menghadirkan sumber stres tersebut, ya?
Kamu dapat memilih kegiatan dan mulai menetapkan tujuan hidup yang mampu membuat dirimu merasa lebih baik, bahagia, dan merasa bersemangat!
Untuk mengukur apakah kegiatan tersebut sudah cukup layak—atau memang mampu membuatmu merasa bahagia—kamu dapat memperhatikan perasaanmu ketika kamu mengalami suatu kejadian.
Apakah kamu merasa bersemangat? Apakah kamu merasa ada keterpaksaan dalam hatimu sehingga ketika kamu menjalaninya kamu seperti merasakan ada suatu beban yang memberati pudakmu?
Kamu dapat mencoba untuk mulai memastikan apakah kegiatan tersebut benar-benar ingin kamu lakukan? Atau kegiatan tersebut hanya sebagai penggugur kewajiban semata? Apakah pekerjaan itu cukup bermanfaat untukmmu? Pikirkanlah dan temukan jawabannya sendiri!
Apakah stres yang baik dapat berubah menjadi stres yang buruk? Bagaimana contohnya?
Sayangnya, stres yang baik bisa menjadi buruk bagimu jika kamu terlalu banyak mengalaminya. Segala yang berlebihan tentu tidak akan pernah baik, ya!
Kasusnya ketika kamu merasakan stres yang memicu dirimu sendiri kepada beberapa efek stres kronis—atau beberapa pemicu lainnya—tentu saja hal ini menghasilkan efek bola salju yang hadir karena penumpukan secara kumulatif.
Seimbangkan dirimu dan akui saat dirimu merasa telah melewati batasmu sendiri. Mungkin kamu memang tidak dapat benar-benar menghilangkan semua bentuk stresnya.
Namun, terdapat cara yang bisa meminimalisir atau menghindari kemunculan stres pada kehidupanmu—dan ini dipercaya dapat membuat dirimu lebih mudah untuk menangani efek-efek yang timbul bersamanya.
Bisa tidak ya stres buruk berubah menjadi stres baik?
Nggak semua bentuk stres buruk dapat berubah menjadi stres baik. Tapi, ada kemungkinan,
lho, untuk mengubah persepsi kita tentang beberapa stresor yang muncul dalam hidup. Perubahan perspektif ini dapat mengubah cara kita menanggapi dan menghadapi stres ini!Secara ilmiah, tubuh akan merespons bentuk stres karena ia mendapatkan sinyal berupa ancaman yang dirasakan oleh tubuh. Jika kamu nggak menganggap suatu hal sebagai ancama, maka tubuh tidak akan merespons hal tersebut sebagai bentuk stres yang membahayakan.
Caranya kamu dapat mengubah perspektif ancaman itu menjadi sesuatu sebagai tantangan. Memang tidak mudah, namun rasa takut yang biasanya kamu alami bisa
lho berubah menjadi kegembiraan bila kamu mempersiapkan sebuah antisipasi, seperti penyelesaian masalah.Ubah persepsimu mengenai stres dengan melakukan contoh langkah-langkah di bawah ini:
-
- Berfokus pada kekuatan daya yang kamu miliki untuk menghadapi tantangan
- Melihat manfaat dan potensi dari suatu situasi atau masalah
- Ingatkan dirimu mengenai kekuatan yang kamu punya!
- Memiliki pola pikir positif
- Ketika kamu berlatih memandang ancaman sebagai tantangan lebih sering, otomatis, kamu akan mengalami lebih banyak stres baik dan lebih sedikit stres buruk.
9 contoh stres baik pada kehidupan nyata (eustress)
Photo by Victor Hughes on Unsplash
Tahukah kamu, tanpa adanya eustress kita akan merasa bahwa hidup kita akan datar-datar saja! Stres baik perlu dihadirkan agar kita dapat merasakan kegembiraan yang dihasilkan dari tantangan dalam hidup kita.
Inilah 9 contoh stres baik yang perlu kamu hadirkan dalam kehidupan atau yang biasa kita sebut sebagai eustress. Kamu dapat mencoba memulainya satu-persatu secara konsisten tanpa harus merasa terburu-buru!
- Mulai mencoba untuk mengenal seseorang yang benar-benar kita sukai—seperti teman baru, kolega, atau pasangan.
- Belajar beradaptasi dengan rutinitas baru. Cobalah melakukan solo travelling. Ketika kita berpergian, kita akan keluar dari rutinitas dan zona nyaman kita. Otomatis, kita juga akan belajar untuk beradaptasi dengan makanan yang berbeda, zona waktu, kebiasaan, bahasa, pemandangan, dan lain sebagainya.
- Lakukan networking dan connecting dengan orang lain untuk menumbuhkan dan mengembangakan diri kita. Dengan bertemu banyak orang baru secara sekaligus dapat menunjukkan diri kita dan apa manfaat yang dapat kita lakukan pada dunia.
- Mempersiapkan diri untuk dapat mencapai dan menuju tujuan besar dalam kehidupanmu—hal ini bersifat opsional—seperti menikah, memiliki anak, mendapatkan pekerjaan atau promosi dalam bidang yang kamu tekuni sekarang.
- Mengembangkan keterampilan baru—terutama di mana kita dipaksa untuk berlatih dan meningkatkan kemampuan diri dari tahap pemula—seperti mempelajari hobi, bahasa, atau olahraga baru.
- Mendapatkan lebih banyak tolakan—entah itu pekerjaan, hubungan, atau peluang baru, eustress akan menopang dan membantu kita belajar, tumbuh sebagai individu dan menemukan hikmahnya!
Jadi, kapan pun dan di mana pun kita berada di luar zona nyaman kita—termasuk ketika kita sedang bekerja keras untuk sesuatu hal yang besar dalam hidup kita atau merasa bersemangat—inilah tandanya bahwa eustress sedang bekerja. Tanpa eustress hidup kita akan sangat membosankan!
***
Referensi:
- https://www.verywellmind.com/what-kind-of-stress-is-good-for-you-3145055
- https://www.thecoachingtoolscompany.com/eustress-stress-we-may-need-more-of/