Gangguan Kecemasan Berlebihan – Orang dengan Generalized Anxiety Disorder (GAD) atau gangguan kecemasan berlebihan mengkhawatirkan secara tidak terkendali tentang peristiwa dan kegiatan kehidupan sehari-hari. Mereka sering mengalami gejala fisik yang tidak nyaman, termasuk kelelahan dan sakit otot, dan mereka juga dapat mengalami kesulitan tidur dan berkonsentrasi. Yuk simak bahaya gangguan kecemasan berlebihan menurut Riliv!
1. Gangguan kecemasan berlebihan dapat memicu perubahan pernapasan
Selama kecemasan berlebih, pernapasan seseorang bisa menjadi cepat dan pendek. Hal ini memungkinkan paru-paru mengambil lebih banyak oksigen dan memindahkannya ke seluruh tubuh dengan cepat. Oksigen ekstra membantu tubuh bersiap untuk bertarung atau melarikan diri dan gejalanya, yang meliputi : pusing, merasa lemah, perasaan geli, kelemahan
2. Respon sistem kardiovaskular juga terpengaruhi
Kecemasan berlebih dapat menyebabkan perubahan pada detak jantung dan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.Detak jantung yang lebih cepat membuatnya lebih mudah untuk melawan, sementara peningkatan aliran darah membawa oksigen segar dan nutrisi ke otot. Sebagai tanggapan, tubuh berkeringat menjadi dingin. Ini kadang-kadang bisa terlalu efektif dan membuat seseorang merasa kedinginan.
3. Gangguan kecemasan berlebihan juga memengaruhi fungsi kekebalan tubuh
Dalam jangka pendek, kecemasan berlebih meningkatkan respons sistem kekebalan tubuh. Namun, kecemasan berkepanjangan dapat memiliki efek sebaliknya. Orang dengan gangguan kecemasan kronis mungkin lebih cenderung terkena flu biasa, flu, dan jenis infeksi lainnya.
4. Perubahan fungsi pencernaan
Adrenalin mengurangi aliran darah dan melemaskan otot-otot perut. Akibatnya, seseorang dengan kecemasan dapat mengalami mual, diare, dan perasaan bahwa perutnya bergejolak. Kamu mungkin juga kehilangan nafsu makan. Satu studi, dari pasien rawat jalan di klinik gastroenterologi di Mumbai, melaporkan bahwa 30-40 persen peserta iritasi usus besar (IBS) juga mengalami kecemasan atau depresi.
5. Respon kemih
Kecemasan dan stres dapat meningkatkan kebutuhan untuk buang air kecil, dan reaksi ini lebih sering terjadi pada orang dengan fobia.Kebutuhan untuk buang air kecil atau kehilangan kontrol atas buang air kecil mungkin memiliki dasar evolusi, karena lebih mudah untuk melarikan diri dengan kandung kemih kosong.Namun, hubungan antara kecemasan dan peningkatan keinginan untuk buang air kecil masih belum jelas.
Nah, gimana? Udah paham kan bahaya kecemasan berlebih pada tubuh versi Riliv? Kamu pasti gak mau kan mengalami hal seperti itu. Coba lakukan konsultasi psikologi melalui aplikasi konseling online Riliv untuk mengidentifikasinya. Semoga bermanfaat!
Disadur dari :
- https://www.medicalnewstoday.com/articles/322510.php
- https://anxietycanada.com/disorders/generalized-anxiety-disorder/
Written By Anisya Pramesti D.I, not special but limited edition.
Baca juga:
Yuk Coba Tantangan 7 Hari Aku Bersyukur dari Riliv!