Overthinking kerap kali bikin aktivitas sehari-hari kita terganggu. Bikin jadi insomnia, nggak enak makan, sampai malas ngapa-ngapain. Ada nggak sih cara menghilangkan sifat overthinking dengan efektif? Jawabannya ada! Ikuti 5 langkahnya yang telah Riliv rangkum di bawah ini!
Apa arti overthinking? Apa bedanya dengan anxiety?
Sederhananya, overthinking adalah berpikir berlebihan. Overthinking dapat membuat otak jadi sulit menerjemahkan pikiran menjadi sebuah tindakan. Seringkali, overthinking malah menimbulkan perasaan tertekan dan anxiety.
Sedangkan anxiety adalah respons tubuh ketika seseorang tengah mengalami stres. Hal ini termasuk perasaan takut atau kecemasan mengenai hal-hal yang akan terjadi. Seperti, hari pertama sekolah atau interview kerja. Kedua hal ini, kerap bikin seseorang jadi cemas dan nervous.
Apakah kamu sedang overthinking? Pahami ciri-cirinya!
Photo by Francisco Gonzalez on Unsplash
Terkadang, kita nggak menyadari bahwa pikiran kita sedang sesak dan dipenuhi dengan overthinking. Maka dari itu, sangat penting untuk memahami ciri-ciri saat kita tengah mengalaminya. Simak uraiannya berikut ini untuk mengetahui tanda-tanda saat kita sedang overthinking!
1. Kamu nggak bisa berhenti khawatir
Kamu mengamati banyak hal, tapi terkadang kamu memikirkannya terlalu dalam. Nggak jarang kamu jadi kesulitan fokus. Bahkan kamu kehilangan momen saat ini, karena terlalu dalam tenggelam dengan pikiranmu sendiri.
2. Mengulang-ulang secara konstan “ingatan” tentang kesalahanmu masa lampau
Salah satu tanda bahwa kamu sedang overthinking adalah kamu nggak bisa berhenti mencemaskan masa lalumu. Pikiranmu selalu memutar-mutar ingatan mengenai kesalahan yang pernah kamu lakukan.
Seperti salah menyebut nama orang, nggak sengaja melakukan tindakan konyol, atau merasa bersalah terhadap tindakan-tindakanmu yang membuat orang lain memberikan respons yang nggak sesuai dengan harapanmu.
3. Terlalu banyak menebak kejadian yang bahkan “belum terjadi”
Salah satu penyebab kamu jadi mudah overthinking adalah kamu kurang bisa menikmati waktumu di masa sekarang. Saat kamu dihadapkan dengan sebuah peristiwa, kamu nggak bisa berhenti memprediksi “apa yang akan terjadi?”
Sayangnya, overthinking biasanya nggak membuatmu menjadi seorang yang optimis. Karena kebanyakan, kepalamu mengira-ngira mengenai kemungkinan-kemungkinan terburuk dari setiap kejadian.
4. Kamu nggak bisa bersosialisasi dengan seseorang “secara tenang”
Kamu nggak bisa berhubungan dengan orang lain, tanpa ada rasa cemas bahwa orang tersebut akan menilaimu buruk atau nggak menyukaimu. Kamu juga memikirkan hal-hal detail, mengenai tindakan yang menurutmu mungkin “salah” atau “harusnya nggak dilakukan”.
5. Kamu berusaha mencari tahu “makna-makna tersembunyi” dari tindakan orang lain di sekitarmu
Saat orang lain berbuat baik padamu pun, kamu nggak bisa secara mudah melihatnya sebagai orang yang ingin berteman denganmu secara tulus. Pikiranmu sering menerka-nerka, “jangan-jangan dia sedang menutupi sesuatu” atau “pasti orang ini ini ada maunya!”
Cara menghilangkan sifat overthinking dengan efektif
http://www.pexels.com
“Apakah overthinking bisa dihilangkan?” Bisa! Seseorang dapat mengurangi sifat overthinking dengan langkah-langkah yang perlu dipraktikkan secara konsisten. Simak dan ikuti tahapannya berikut ini, ya!
1. Buka pikiranmu untuk melihat masalah secara garis besar
Kamu bisa berlatih untuk membuat perspektifmu lebih luas dalam memandang masalah. Contohnya, saat kamu gagal mendapatkan nilai yang baik dalam sebuah ulangan harian. Pikirkan baik-baik, “Apakah hal ini akan berdampak dalam 5 sampai 10 tahun mendatang?”
Sedangkan, kesuksesanmu bisa ditentukan oleh banyak sekali faktor. Seperti cara kamu membuat jaringan pertemanan, mengikuti kegiatan-kegiatan pengembangan bakat, atau hal nggak terduga, seperti menang undian.
Siapa yang tahu?
2. Sadari bahwa kamu nggak punya kuasa untuk mengendalikan segala hal
Kamu perlu menyadari hal ini. Kamu nggak bisa mengatur apa yang akan dilakukan orang lain, apa yang orang lain pikirkan dan rasakan, sampai hal-hal lainnya, seperti cuaca dan kemacetan di jalan raya.
Dengan memahami hal ini, kamu akan terbiasa untuk lebih luwes menghadapi peristiwa-peristiwa di sekitarmu. Yakinkan dirimu sendiri untuk bisa menjadi versi “terbaik” untuk dirimu sendiri, bukan untuk orang lain.
3. Jangan terlalu mudah berasumsi
Terkadang, saat kita ditimpa masalah atau sedang punya hubungan yang buruk dengan orang lain, kita cenderung lebih mudah berasumsi mengenai orang tersebut.
Padahal, kita nggak pernah tahu, lho apa yang sedang terjadi dengan orang tersebut. Atau, mungkin ia baru saja mengalami hal-hal buruk yang menimpa kesehariannya.
Kalau sudah begitu, nggak ada cara lain untuk menghilangkan sifat overthinking kita selain “berhenti berasumsi” dan “ber-negative thinking”.
4. Lakukan olahraga secara rutin
Sudah bukan rahasia lagi kalau olahraga adalah kegiatan yang sangat baik untuk kesehatan tubuh dan pikiran. Dengan melancarkan peredaran darah pada tubuh, secara nggak langsung kita juga akan dapat dengan mudah berpikir secara jernih.
Inilah salah satu langkah yang paling efektif sebagai cara menghilangkan sifat overthinking. Kamu bisa mengajak orang-orang terdekatmu untuk ikutan berolahraga. Entah itu bersepeda, yoga, meditasi, atau sekedar lari pagi keliling komplek.
5. Luangkan waktu untuk melakukan tidur yang cukup
Dengan adanya media sosial dan smartphone, kita jadi sangat sulit untuk punya kualitas tidur yang tinggi dan waktu tidur yang cukup. Nggak heran, kadang-kadang, daripada beristirahat, kita lebih memilih scrolling timeline daripada memejamkan mata dan beristirahat.
Buat waktu tidur yang cukup, supaya kamu nggak kelelahan yang pada pada akhirnya membuatmu jadi mudah untuk overthinking dan merasa cemas.
6. Belajar terapkan mindfulness secara konsisten
Mindfulness sangat penting untuk dijadikan sebagai kebiasaan. Seseorang yang terbiasa untuk menikmati momen sekarang, akan punya waktu yang lebih tenang untuk berefleksi dan menyadari kejadian-kejadian di waktu yang ada sekarang.
Seseorang yang punya sifat overthinking kerap kali tenggelam sendiri dalam lamunan dan pikirannya mengenai masa depan. Hal ini perlahan-lahan membuatnya jadi stres sendiri dan merasa cemas.
Dengan belajar mindfulness, kamu bisa mengurangi dan menghilangkan sifat overthinking secara perlahan tapi pasti.
7. Berkonsultasi pada profesional
Sulit dipungkiri, kerumitan dan kedalaman overthinking seseorang dengan orang lain punya kondisi yang nggak sama atau berbeda-beda. Hal ini tentu membuat kita paham, bahwa penanganannya juga bisa berbeda.
Maka dari itu, sangat penting bagi dirimu untuk mendapatkan penanganan dan pemberian solusi yang tepat agar overthinking yang kamu rasakan nggak membawa dampak buruk yang membahayakan.
Download aplikasi Riliv secara gratis di PlayStore atau App Store. Temukan ratusan psikolog dan konselor berpengalaman yang terpercaya dan telah tersertifikasi! Temukan solusi mudah untuk konseling online dimanapun dan kapanpun!
Referensi:
- Daltrey, Debbie. (2016). What is overthinking – and what can we do about it? Diakses melalui: https://www.greatmindsclinic.co.uk/blog/what-is-overthinking-and-what-can-we-do-about-it/
- Morin, Amy. (2020). 10 Signs You’re Overthinking (And What To Do About It). Diakses melalui: https://www.forbes.com/sites/amymorin/2020/04/20/10-signs-youre-overthinking-and-what-to-do-about-it/#7d3ad41a2bb8
- Edberg, Henrik. (2020). How to Stop Overthinking Everything: 12 Simple Habits. Diakses melalui: https://www.positivityblog.com/how-to-stop-overthinking/
Ditulis oleh Safira Adnin Karlina.