Dear, walaupun sebuah pesta terlihat menyenangkan, tidak semua orang di dalamnya suka berada di pesta itu, lho! Bahkan ada yang selalu menghindar untuk pergi ke pesta atau situasi lain yang melibatkan banyak orang. Benar nggak sih, orang seperti ini tergolong memiliki social anxiety disorder atau fobia sosial? Eits, sabar dulu! Ada 10 ciri-ciri orang yang mengalami Social Anxiety Disorder. Check this out!

1. Rasa cemas atau takut pada situasi sosial
Terdapat rasa cemas atau takut pada satu atau lebih situasi sosial yang memungkinkan seseorang untuk diperhatikan. Pada anak-anak, situasi sosial yang dimaksud tidak hanya ketika berinteraksi dengan orang dewasa, melainkan juga dengan teman sebayanya.
Contohnya: Kamu takut pergi ke prom night karena khawatir bajumu akan dianggap jelek oleh teman-teman, kamu cemas saat harus makan memakai sumpit karena teman-temanmu bisa memperhatikan keahlianmu memakai sumpit, atau kamu takut saat dimintai pendapat di depan umum, karena khawatir akan komentar orang di sekelilingmu.
2. Merasa takut bahwa tindakannya saat merespon kecemasannya akan dievaluasi negatif oleh orang lain
Contohnya: Kamu adalah orang yang pemalu saat diperhatikan oleh orang baru, jadi pipimu merona merah secara otomatis. Tapi, kamu takut kalau hal itu akan diejek oleh temanmu yang lain dan dianggap suka dengan orang baru tersebut.

3. Hampir semua situasi sosial memancing rasa ketakutan atau kecemasan.
Pada anak-anak, rasa takut atau cemas ini bisa ditunjukkan dengan menangis, tantrum, diam saja, atau memegangi tangan orangtuanya terus.
4. Ciri-ciri social anxiety disorder lainnya adalah menghindari situasi sosial atau bertahan dengan rasa takut yang intens
Contohnya: Kamu pura-pura sakit supaya tidak ikut kerja kelompok, kamu sembunyi di toilet dalam waktu yang lama agar tidak terlibat percakapan, kamu pulang lebih dulu dengan satu atau banyak alasan begitu diskusi selesai.
Sekali lagi, ingat ya, Dear, hal ini terjadi hampir di semua situasi sosial, dan bukan di situasi tertentu. Itu bukan fobia sosial jika misalnya kamu takut datang ke sekolah hanya karena sedang bertengkar dengan teman.
5. Rasa takut atau cemas bukan disebabkan oleh adanya ancaman nyata dari situasi sosial tersebut dan kepada konteks sosiokultural
Contohnya: Kamu tidak mengalami fobia sosial jika menghindar dari suatu demo karena berpotensi terjadi perkelahian massal. Kamu juga tidak dikatakan terkena fobia sosial jika kamu cemas pergi ke rumah orang tua pacarmu karena khawatir hubunganmu tidak disetujui akibat perbedaan ras.

6. Rasa takut, cemas, atau ingin menghindar bertahan selama 6 bulan atau lebih menjadi ciri-ciri social anxiety disorder
7. Rasa takut, cemas, atau ingin menghindar menyebabkan kesulitan dalam berinteraksi, bekerja, dan fungsi penting lainnya
Contohnya: Ciri-ciri social anxiety disorder ini membuatmu ketakutan untuk datang ke rapat bulanan kantor, yang akhirnya membuatmu sulit berkoordinasi dengan rekan kerja
8. Rasa takut, cemas, atau ingin menghindar tidak berkaitan dengan efek fisiologis dari penggunaaan zat dan kondisi medis lainnya, seperti penyalahgunaan narkoba atau sedang terkena panu
9. Rasa takut, cemas, atau ingin menghindar bukan merupakan suatu penjelasan dari gejala gangguan mental lain, sepert panic disorder, body dysmorphic disorder, atau autism disorder.
10. Ciri-ciri social anxiety disorder yang terakhir adalah rasa takut, cemas, atau ingin menghindar sama sekali tidak bisa dikaitkan jika kamu punya kondisi medis seperti Parkinson atau obesitas
Nah, ke-10 tanda ini harus diperhatikan semua ya, Dear. Jadi, kalau kamu hanya punya 2 dari ke-10 ini, jangan khawatir, itu bukan social anxiety disorder. Supaya tidak ragu, kamu bisa mencoba berkonsultasi dengan psikolog, ya Dear!
Disadur dari:
- American Psychiatric Association. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders (5th ed.). Washington, DC: Author
Ditulis oleh Elvira Linda Sihotang.