Kapan Harus ke Psikolog – Sama seperti kesehatan fisik, kesehatan mental juga butuh ahli buat mendiagnosis gangguan yang dialami seseorang. Misalnya kamu selalu merasa cemas ketika bertemu orang baru atau nggak suka berada di keramaian. Hal ini nggak bisa langsung disimpulkan sebagai anxiety disorder. Tapi, bukan berarti kamu mengabaikan tanda-tanda yang terjadi, ya. Kamu bisa ceritakan ke psikolog tentang semua hal yang dirasakan. Supaya kondisi mentalmu bisa diperiksa lebih lanjut dan mendapat diagnosis yang tepat.
Hmmm, tapi di saat seperti apa jadi waktu yang tepat buat ke psikolog? Kita cari tau di sini yuk jawabannya!
Ketahui Kondisi Mental yang Sehat
Sebelum mengetahui jawabannya, coba kita pahami dulu kondisi mental yang sehat itu seperti apa. Supaya kamu lebih bisa membedakan kapan mentalmu masih dirasa baik-baik aja dan nggak.
Menurut World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera dimana individu menyadari kemampuannya sendiri, dapat mengatasi tekanan kehidupan yang normal, dapat bekerja secara produktif dan bermanfaat, dan mampu memberikan kontribusi kepada komunitasnya.
Dari pengertian ini bisa disederhanakan, kalau orang dengan mental yang sehat bisa menggunakan kemampuan atau potensi diri secara maksimal dalam menghadapi tantangan kehidupan. Selain itu, juga mampu menghadapi stres dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan bisa menjalin hubungan positif dengan orang lain bahkan berkontribusi buat komunitasnya.
Sekarang, coba analisa sederhana apakah mental kamu sehat atau nggak berdasarkan definisi diatas. Ingat, jangan self diagnosed ya! Biar lebih yakin, yuk cek tanda-tanda berikut ini supaya tau kapan harus ke psikolog!
Ada 5 Tanda-Tandanya, Mulai dari Overwhelmed sampai Menarik Diri
Ketika kondisi mental yang sehat tadi terganggu, bisa jadi kamu harus ke psikolog. Menurut Good Therapy ada beberapa hal tanda kapan harus ke psikolog Berikut rangkumannya:
- Merasa Overwhelmed
Ketika kamu merasa ada terlalu banyak masalah atau hal yang harus dilakukan sampai bikin kamu susah buat istirahat bahkan sampai nggak mengenal weekend, bisa jadi kamu lagi overwhelmed. Merasa stres dan kelelahan bisa menyebabkan masalah kesehatan mental dan fisik yang serius. Jadi, bisa tunda dulu pekerjaanmu dan konsultasi ke psikolog. - Kelelahan
Kelelahan yang dimaksud yaitu perasaan nggak berenergi dan cenderung ingin tidur lebih lama dari biasanya, bahkan susah buat bangun di pagi hari. Kalau hal ini terus terjadi, bisa mengganggu aktivitas sehari-harimu, lho! - Marah Tanpa Sebab yang Jelas
Marah itu wajar terjadi pada setiap orang. Tapi, kalau kamu merasa—atau orang-orang di sekitarmu mengatakan—kemarahanmu mulai nggak wajar dan menimbulkan bahaya buat orang lain, itu tandanya kondisi mentalmu lagi nggak baik-baik aja. - Agoraphobia
Istilah ini mengacu pada kondisi kecemasan yang menyebabkan seseorang takut dan menghindari sebuah situasi. Misalnya takut dengan ruangan yang ramai, antrian, atau sesederhana takut saat berada di luar rumah. Pada akhirnya kamu juga merasa terjebak dan panik. - Cemas Berlebihan
Hal wajar kalau setiap orang merasa cemas sama suatu hal. Tapi, ketika hal itu sudah mulai berlebihan, timbul gejala fisik bahkan mengganggu kegiatan sehari-hari disarankan buat konsultasi ke psikolog, ya. - Kehilangan Minat
Hilangnya minat terhadap suatu aktivitas yang biasa dilakukan atau kehidupan secara umum bisa mengindikasikan masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan. Kalau udah di kondisi seperti ini, berarti mentalmu lagi nggak baik-baik aja. Menurut Health Direct, kondisi ini bisa disebut nggak wajar kalau sudah dirasakan sekitar dua minggu atau lebih. - Putus Asa
Merasa kehilangan harapan atau motivasi dan seolah nggak punya masa depan, bisa mengindikasikan depresi atau kondisi kesehatan mental lainnya. Merasa putus asa dari waktu ke waktu, terutama setelah melalui berbagai hal sulit, bukanlah hal asing. Tapi ketika itu terus berlanjut jadi bisa menyebabkan pikiran untuk bunuh diri. Menurut Verrywell Mind, kalau perasaan ini terjadi selama dua minggu atau lebih itu tandanya kamu harus segera mencari pertolongan dari ahli. - Menarik Diri
Memang ada beberapa orang yang lebih senang menghabiskan waktu sendiri. Misalnya introvert yang lebih banyak membutuhkan waktu sendirian buat mengumpulkan energi. Tapi, hal ini berbeda dengan orang yang lagi merasa tertekan. Mereka cenderung menarik diri dari lingkungan. Menurut Verywell Mind kalau hal ini terjadi sama kamu sekitar dua minggu atau lebih, coba segara konsultasi ya!
Selain kedelapan situasi tadi, menurut Psychological Today ada beberapa tanda lainnya juga, misalnya kamu terus memikirkan trauma, mengalami reaksi fisik yang hebat (sakit kepala/perut/imun menurun), dan kecanduan menggunakan zat buat mengatasi masalah (narkoba/alcohol).
Kenapa Harus ke Psikolog?
Mungkin sekarang terlintas di benakmu tentang pertanyaan ini. Menurut University of The District of Columbia, pada dasarnya keilmuan yang dikuasai seorang psikolog buat menjelaskan alasan dari tindakan seseorang. Hal ini membantu kamu dalam pengambilan keputusan, mengelola stres, memahami perilaku masa lalu buat memprediksi perilaku masa depan. Selain itu, ketika kita memendam beban sendirian pasti akan terasa lebih berat. Jadi lebih baik dibagikan dengan orang yang tepat, yaitu psikolog. Sekarang, udah ada banyak layanan konsultasi bahkan bisa secara online seperti melalui Riliv. Jadi, kamu bisa konsultasi kapan dan di mana aja!.
Yuk, cek lagi kondisi mentalmu dan saat kamu udah merasa kewalahan, jangan takut buat diceritakan. Segera konsultasi dan dapatkan solusi.
Referensi:
Galderisi, S., Heinz, A., Kastrup, M., Beezhold, J., & Sartorius, N. (2015). Toward a new definition of mental health. World psychiatry : official journal of the World Psychiatric Association (WPA), 14(2), 231–233.