Memaafkan – Pernah nggak, kamu merasa susah untuk memaafkan orang lain atau bahkan diri sendiri? Memaafkan memang terdengar seperti konsep yang mudah padahal nggak segampang itu realisasinya. Tapi jangan khawatir ya, kamu nggak sendirian kok. Riliv dan Pinterest siap temani perjalanan memaafkanmu selama sebulan penuh. Yuk, belajar menemukan kedamaian melalui proses memaafkan!
Benarkah Memaafkan Bisa Membuat Diri Lebih Damai?
Menyimpan perasaan amarah apalagi dendam dalam waktu yang lama, tentu membuat hidup menjadi tidak nyaman. Bukan hanya aktivitas yang terganggu, tapi kesehatan mental bisa ikut menurun sebab adanya emosi yang tidak terlepaskan dengan baik. Biasanya, ketika kita dihadapkan pada emosi yang berlebih pada diri sendiri ataupun orang lain, solusi pertama yang bisa dilakukan adalah menerima emosi tersebut. Dari proses penerimaan itulah, otak akan lebih mudah bekerja dengan logis karena menangkap sinyal dari otak bahwa apa yang kita rasakan itu normal dan merupakan bentuk sebab-akibat. Lalu setelah proses penerimaan berlangsung apakah emosi marah dan dendam itu akan sepenuhnya hilang?
Bisa jadi nggak, loh.
Selama kita bertemu kembali dengan pemicunya, emosi itu bisa kembali dirasakan dan membuat perasaan jadi nggak karuan. Karena itu, langkah selanjutnya adalah belajar untuk melepaskan emosi itu dengan seni memaafkan.
Dengan memaafkan, itu artinya kita bersedia secara sukarela untuk melepas emosi negatif tersebut hingga berhasil menemukan kedamaian. Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Davis (2012) dalam Jurnal Psychology of Religion and Spirituality, memaafkan merupakan proses internal yang terjadi dan diyakini oleh seseorang sebagai salah satu perintah agama. Dalam artian, banyak diantara kita mengkaitkan forgiveness atau seni memaafkan ini sebagai upaya untuk menjaga hubungannya dengan Tuhan.
Nah, kalau sudah berkaitan dengan Tuhan, apapun pasti akan terasa lebih damai kan?
Hal ini juga dijelaskan oleh Pargament dan Rye (2022) dalam jurnal American Psychological Association bahwa forgiveness merupakan strategi koping religius transformasional yang bisa menawarkan alternatif menarik dan efektif untuk menghadapi peristiwa tidak adil yang terjadi dalam hidup. Bahkan bisa membantu kita untuk mengubah fokus kehidupan dari pikiran negatif menjadi keinginan untuk mencari perdamaian.
Merayakan Pengampunan, untuk Berkembang Lebih Baik
Menyadari besarnya kekuatan memaafkan dalam kehidupan seseorang, Riliv bekerjasama dengan Pinterest menghadirkan kampanye Forgive to Flourish sebagai bagian dari upaya peningkatan kesehatan mental masyarakat. Bertujuan untuk menginspirasi dan memberikan alternatif dalam melepaskan emosi yang negatif bagi masyarakat.
Riliv dan Pinterest mengajak kamu dan masyarakat luas untuk berdamai dari segala luka yang ada dengan bersama-sama mengikuti perjalanan menuju pengampunan selama 1 bulan penuh dari bulan Maret hingga April dengan rangkaian acara mulai dari webinar hingga challenge. Ada banyak kegembiraan yang bisa kamu rasakan dengan menangkan hadiah GOPAY, Konseling GRATIS dari Riliv, hingga hadiah tiket traveloka sebesar 1,5juta rupiah!
Kamu bisa juga pelajari tips memaafkan dengan mudah versi Riliv di sini!
Biarkan dirimu tumbuh dan berkembang dengan melepaskan emosi negatif yang ada selama ini.
Sekilas tentang Riliv:
Riliv merupakan one stop service aplikasi kesehatan mental pertama di Indonesia. Tidak hanya mengatasi masalah pribadi dengan konseling, Riliv juga menyediakan layanan meditasi yang senantiasa membantu menjaga kebahagiaan dan produktivitas kamu. Produk konseling dan meditasi bisa kamu nikmati melalui aplikasi Riliv
Contact Person:
Rival Norman Syah (Growth Marketing Manager)
Email: rival@riliv.co
Whatsapp: +84396046361