Apa yang terlintas di pikiranmu ketika melihat banyak makanan di meja? Ingin makan semuanya tapi kekenyangan? Perasaan untuk terus makan itu selalu menghantuimu, padahal perut sudah memberi sinyal untuk ‘cukup’. Mindful eating mengajarkan kamu untuk lebih sadar dalam mengkonsumsi suatu makanan.
Bukan berarti kamu tidak sadar saat makan, tapi lebih kepada bagaimana pikiranmu fokus pada makanan yang kamu makan.
Merasakan makanan bukan sebatas rasa enaknya saja
Memang pikiran manusia dibentuk untuk peka terhadap rasa dari makanan. Kita tentu tidak akan makan, kalau makanan itu tidak enak. Tapi, enak saja tidak cukup lho! Kamu juga harus peka terhadap tekstur dari makanan.
Dengan mindful eating, kamu jadi lebih peka terhadap makanan. Istilahnya, lebih menikmati makanan yang tersaji, sehingga kamu tidak perlu terburu-buru saat makan.
Mindful eating dapat menjadi cara untuk diet yang sehat
Kegemukan dapat terjadi, salah satunya karena pola makan yang tidak teratur. Ada banyak tips untuk melakukan penurunan badan, mulai dari berolahraga, makan makanan sehat, sampai menggunakan obat penurun berat badan.
Kunci dari diet sebenarnya adalah menjaga pola makan agar teratur, bukan dengan memotong jumlah makanan.
Dengan kesadaran saat makan, kamu jadi lebih menikmati makanan yang tersaji dan merasa kenyang lebih lama. Tetap makan seperti biasa, tapi dengan jumlah yang cukup, supaya asupan gizi tetap seimbang.
Mindful eating, makan pelan tanpa terburu-buru, apasih yang dikejar?
Kalau dalam perlombaan lari, apa sih yang dikejar? Garis finish? Lalu sekarang, kalau kamu kamu makan, apa sih yang dikejar? Takut dessert lain habis? Jangan sampai kamu makan seperti orang yang dikerjar penagih utang, Dear!
Faktanya, makanan akan diproses oleh otak 20 menit sampai kamu merasa kenyang. Untuk itu, kalau kamu makan hanya 5 menit, justru akan membuat otak tidak dapat menerima rangsangan untuk kenyang. Jadinya, kamu selalu lapar dan lapar!
Makan disaat tubuhmu memang membutuhkan energi
Disaat kamu sedang stress atau tidak mood, kamu melampiaskannya ke makanan. Memang sih, ini membuat mood kamu membaik, tapi kalau diteruskan tidak akan baik bagi tubuh. Tubuhmu akan sulit untuk bermetabolisme, karena pengaruh dari pikiran.
Akan lebih baik kalau kamu makan ketika lapar dan membutuhkan energi. Sehingga, penyerapannya menjadi lebih tepat. Makan pun juga harus penuh dengan kesadaran, supaya tidak mengambil porsi terlalu banyak yang berakhir dengan makanan sia-sia.
Multitasking itu keren, tapi tidak berlaku saat makan
Saat kamu makan, yang ada kamu fokus dengan makanan, bukan dengan hal lain seperti menonton TV, main handphone, apalagi sambil berjalan. Karena hal ini dapat mengganggu konsentrasimu terhadap makanan.
Kalau kamu ‘nyambi’ saat makan, yang ada kamu tidak merasa kenyang, padahal makanan yang kamu makan sudah habis. Makanya, usahakan untuk menghentikan sejenak aktivitas sebelum makan dan melanjutkan kembali setelah makan.
–
Makanan itu juga layak untuk dihargai, dengan cara makan secukupnya dan tidak membuang-buangnya.
Melatih pikiran agar lebih mindful saat makan, artinya kamu juga menghargai tubuh sendiri supaya lebih sehat dan bentuk badan juga terjaga. Jangan lupa diimbangi dengan olahraga yang teratur ya, Dear!
Perasaan cemas tidak kunjung selesai? Kamu butuh pertolongan psikolog profesional untuk membantu menyelesaikan masalahmu. Curhat online dengan psikolog, bebas tanpa rasa khawatir hanya di Riliv!
Disadur oleh:
- https://www.healthline.com/nutrition/mindful-eating-guide#rationale
- https://www.mindful.org/6-ways-practice-mindful-eating/
- https://www.psychologytoday.com/us/blog/mindful-eating/200902/mindful-eating
Written by Kadek Shari Devy.