Tips WFH Yang Efektif – Tips WFH yang efektif mungkin dulu banyak dicari oleh mereka yang bekerja freelance. Akan tetapi, semenjak pandemi, karyawan kantorpun juga diharuskan untuk bekerja dari rumah. Bekerja jarak jauh bisa menjadi tantangan karena harus mengejarkan pekerjaan domestik juga.
Apalagi jika sekarang sudah banyak kantor memberlakukan prinsip hybrid alias mengombinasikan WFH dan WFO, tentu karyawan harus cepat beradaptasi dengan sistem bekerja yang demikian.
Lalu, bagaimana cara yang tepat agar tetap fokus serta produktif dan memisahkan kehidupan kerja dari kehidupan rumah?
Kata para ahli tentang WFH
Bekerja dari rumah memang memiliki keuntungan tersendiri, seperti fleksibilitas kerja dan kenyamanan karyawan untuk bekerja dari ruangannya sendiri. Apabila dilakukan dengan baik, work from home dapat memberi kontribusi output yang signifikan.
Sebuah studi Universitas Stanford tahun lalu menemukan bahwa produktivitas karyawan yang bekerja dari rumah 13% lebih tinggi daripada rekan kerja mereka yang terikat kantor. Seorang psikolog dan penulis The Progress Principle juga mengatakan seseorang membuat kemajuan ketika bekerja dari rumah.
Bagaimana dengan Hybrid?
Survey yang dilakukan oleh Capgemini Research Institute menyatakan bahwa 75% dari 500 perusahaan yang diteliti menyatakan bekerja secara remote adalah hal yang normal dan lebih memudahkan perusahaan, lo.
Mulai dari penghematan biaya hingga produktivitas, keuntungan ini bahkan bisa lanjut hingga pasca pandemi.
Menariknya, WFH seringkali menjadi masalah karena rentan burnout pada karyawan sehingga opsi hybrid menjadi favorit pekerja yang membutuhkan tempat khusus untuk bekerja.
5 Tips WFH yang efektif
Satu-satunya hal terpenting dalam bekerja adalah membuat kontribusi dan kemajuan yang menguntungkan, bukan? 5 Cara ini bisa membantu Anda meningkatkan kinerja karyawan walau bekerja dari rumah, Riliv akan memberikan lima tips WFH yang efektif.
1. Membuat workflow yang akan membantu karyawan Anda untuk lebih teratur
Tanpa adanya pengawasan atau jadwal, bahkan seseorang yang paling teliti juga dapat melupakan sesuatu. Untuk itu, membuat jadwal atau workflow bisa membantu karyawan untuk menjadi lebih terstruktur dalam mengerjakan pekerjaan hari itu juga.
Selain itu, menetapkan jadwal juga bisa menjaga motivasi karyawan Anda untuk tetap melakukan pekerjaan. Dengan begitu, meski karyawan bekerja dari rumah, mereka tetap dapat memulai hari seakan-akan bekerja di kantor. Bedanya, karyawan Anda tidak perlu berangkat pagi untuk bekerja.
Bangun pagi, berpakaian rapi, menghindari gangguan online saat sudah duduk untuk bekerja penting untuk diterapkan meski WFH. Agar tidak mudah stres, buatlah list pekerjaan apa saja yang bisa diselesaikan hari itu juga.
Meski sudah berbulan-bulan melakukan kerja jarak jauh, penting untuk menjaga ritme agar tubuh dapat beristirahat dengan baik dan terhindar dari berbagai penyakit. Jika memang harus bekerja lembur, berikan karyawan waktu luang untuk menjaga kewarasan.
2. Miliki boundaries yang jelas saat bekerja dari rumah
Saat karyawan Anda bekerja di rumah, memang akan sangat mudah untuk melupakan kehidupan rumah dan cenderung fokus untuk menyelesaikan pekerjaan kantor.
Kecuali karyawan Anda berusaha untuk membuat boundaries atau batasan, mereka mungkin akan merasa abai dengan rumah dan terlalu banyak bekerja. Itulah mengapa penting untuk menjaga keduanya agar tidak saling menumpuk.
Salah satu cara untuk mensiasatinya adalah dengan membuat ruang terpisah di rumahnyauntuk bekerja. Pastikan keluarga atau anak di rumah memahami bahwa karyawan Anda sedang bekerja dengan cara menuliskan jadwal mulai hingga selesai bekerja di pintu.
Sisakan waktu untuk keluarga di rumah agar tidak terlalu serius dengan pekerjaan.
Dalam hal pekerjaan, cobalah untuk menjauh saat sudah mengerjakan setengah dari target yang ditentukan. Saat kembali dari istirahat atau keesokan harinya, memulai mengerjakan tidak akan menjadi sulit karena sudah membuat boundaries agar otak dapat beristirahat.
3. Beristirahat secara teratur untuk menjaga produktivitas
Olahraga lari atau yang lainnya memang hal yang wajib dilakukan terlebih ketika karyawan Anda melakukan banyak pekerjaan dengan hanya duduk di kursi selama berjam-jam. Mata perih, otot yang kaku, dan masih banyak penyakit fisik lainnya bisa dialami selama WFH.
Salah satu tips WFH yang efektif agar kinerja Anda tidak menurun adalah dengan mengalokasikan waktu berisitrahat bagi otak. Olahraga memang penting, akan tetapi jangan lupa untuk membuat otak karyawan Anda merasa tenang kembali.
Anda bisa mengajarkan teknik pomodoro yang membantu karyawan Anda untuk membuat waktu luang bagi otak. Sebuah perusahaan sosial media di Amerika Serikat menemukan bahwa karyawan yang produktif biasanya tekun selama 52 menit kemudian dilanjut istirahat selama 17 menit.
Anda bisa mengajarkan mereka untuk beristirahat hanya dengan menatap keluar jendela, peregangan otot, atau mendengarkan musik yang karyawan Anda suka. Dengan begitu, Anda memberi kesempatan pada otak mereka untuk memulihkan diri dari pekerjaan dan rasa stres.
Apalagi jika karyawan terbiasa untuk bermeditasi sebelum bekerja atau saat istirahat. Tanpa memakan waktu lama, meditasi mindfulness bisa merilekskan otak dengan cepat, lo!
Coba Meditasi Singkat Sekarang
4. Tetap terhubung dengan rekan kerja
Tidak bertemu dengan rekan kerja atau terisolasi di dalam rumah selama beberapa bulan dapat menyebabkan produktivitas dan kinerja yang menurun. Jika tim Anda tidak membutuhkan frekuensi video call setiap hari, cobalah untuk menemukan upaya agar dapat tetap terhubung.
Meski begitu, jangan lupa untuk membuat boundaries agar karyawan Anda tidak menjadi burnout saat terus menerus harus berada di depan laptop atau gawai.
5. Memberlakukan self-reward meski untuk hal-hal yang dianggap sepele
Jika karyawan Anda berada di rumah atau tidak dapat pulang ke rumah akibat pandemi, menjaga motivasi bisa jadi hal yang sangat sulit.
Mulai dari khawatir akan keluarga di rumah, pekerjaan yang menumpuk, karena klien mengira WFH berarti memiliki banyak waktu, hingga kurang self-love bisa menjadi faktor yang membuat karyawan demotivasi.
Untuk itu, ciptakanlah momen berharga karyawan Anda sendiri agar dapat mempertahankan momentum dan bekerja dengan optimal.
Berusahalah untuk mindful sehingga dapat melihat apa yang sudah karyawan Anda capai daripada terus terpaku dengan apa yang masih perlu mereka pikir atau lakukan.
Anda bisa mengajarkan karyawan untuk membuat jurnal yang bisa berisi perenungan kembali hal-hal apa saja yang karyawan Anda lakukan. Membuat jurnal rasa syukur bisa membantu karyawan untuk melihat sisi positif dari hari atau tugas yang dilakukan.
Prinsip WFH yang efektif yang perlu Anda ingat adalah membuat jadwal lalu berusahalah untuk disiplin, luangkan waktu istirahat yang teratur, tidak mengisolasi diri dan segera meminta bantuan apabila mulai demotivasi.
Riliv for Company memiliki program kerjasama Employee Assistance Program sebagai berikut:
- Konseling karyawan langsung melalui chat tanpa harus repot mengatur jadwal bertemu untuk konsultasi psikologi online
- Kelas untuk karyawan dari pakar dunia psikologi, karir, dan mindfulness untuk menemukan performa maksimal dari karyawan Anda
- Konten mindfulness berupa audio guide mindfulness content untuk menciptakan fokus dan keseimbangan dalam bekerja dan beristirahat
- Asesmen psikologis yang terpercaya sehingga Anda bisa memastikan masalah apa yang dihadapi untuk menentukan solusi tepat guna
- Harga terjangkau karena Anda akan langsung mendapatkan semua paket dalam harga yang masuk akal
- Produktivitas terjaga karena karyawan tidak perlu meluangkan waktu pergi atau meditasi yang lama.
Bila Anda tertarik untuk bekerjasama dengan Riliv for Company demi investasi kesehatan mental para karyawan Anda, kontak Indra 0857-8587-5736 untuk informasi lebih lengkap tentang motivasi karyawan dan peningkatan produktivitas karyawan.
Disadur dari:
- Carolyn O’Hara. 5 Ways to Work from Home More Effectively. https://hbr.org/2014/10/5-ways-to-work-from-home-more-effectively
- Capgemini. The Future of Work: From Remote to Hybrid. https://www.capgemini.com/insights/research-library/the-future-of-work/
Ditulis oleh Yuri Mahirta Sari, disunting oleh Adismara Putri Pradiri, S.Psi., kandidat psikolog klinis.
Â
Â