Emotional eating – Pernahkah kamu merasakan lapar yang luar biasa saat kamu merasa sedih atau pun tertekan?
Atau jangan-jangan kamu juga merasa ingin makan saat merasa bahagia hingga tidak terkendali?
Ketika kamu makan sebagai bentuk respon dari emosi kamu, hal inilah yang disebut sebagai emotional eating.
Makan Sebagai Bentuk Reaksi Emosional
Emotional eating sendiri sering terjadi pada siapa saja dan tentunya seringkali menjadi respon yang umum.
Tetapi hal ini menjadi masalah ketika terjadi terus-menerus saat stres melanda dan kamu tidak tahu cara untuk mengatasi stres itu dengan cara lain.
Makan sendiri sebenarnya tidak menyelesaikan permasalahan, tetapi perasaan tidak nyaman itu membuat kamu mencari ‘kesenangan’ salah satunya dalam bentuk makanan.
Sayangnya, siklus makan ini umumnya diikuti dengan perasaan bersalah dan rasa malu, sehingga kamu akan mengulangnya terus!
Kenapa Harus Makan?
Makanan merupakan salah satu kebutuhan untuk bertahan hidup, sehingga otak mengenal makan sebagai salah satu reward atau kepuasan tersendiri.
Kamu mungkin juga mengenal makanan sebagai salah satu bagian dari selebrasi saat menghadapi masa-masa sulit atau pun memberikan bukti kasih sayangmu terhadap orang lain.
Secara saintifik, makanan sendiri melepaskan dopamin untuk membuatmu merasa lebih baik. Apalagi jika hal ini sudah dipatri menjadi kebiasaan rutin, tentunya kamu akan mencari makanan sebagai bentuk pengobatan stres kamu.
Selain itu, makanan bukanlah sesuatu yang berbahaya seperti narkotika atau minuman keras, bukan? Kamu bisa mendapatkannya dimana-mana dengan mudah, lo.
Penyebab Emotional Eating
Banyak hal yang bisa membuat kamu ingin makan saat stres. Mulai dari pekerjaan, finansial, kesehatan, dan juga masalah pecintaan kamu.
Selain itu, kamu juga bisa mengalami emotional eating saat tidak sadar dengan perasaan kamu atau pun tidak bisa memahami emosi kamu.
Inilah salah satu alasan mengapa beberapa orang pergi ke psikolog dengan tujuan mengenal emosi yang dimiliki.
Bukan Gangguan Makan, Tetapi…
Banyak yang mengira bahwa emotional eating merupakan bentuk gangguan psikologis.
Lebih tepatnya, sebenarnya perilaku makan ini merupakan tanda yang bisa berujung menjadi gangguan makan.
Selain itu, emotional eating juga bisa menjadi bahaya jika kamu tidak menyadari makanan apa yang kamu konsumsi dan berapa banyak, lo.
Sesekali kamu mungkin membutuhkan makanan manis dan itu tentu tidak berbahaya.
Tetapi jika kamu terus menerus mengonsumsi cokelat dan tidak merasa lebih baik dengan perasaanmu, tentunya hal tersebut menjadi pisau bermata ganda.
Cara Membedakan Makan Emosional dan Makan Karena Lapar
Langkah pertama untuk menghentikan perilaku ini tentunya adalah dengan memulai membedakan apa itu makan secara emosional dan kebutuhan fisik.
Munculnya Craving Secara Tiba-tiba
Lapar yang merupakan kebutuhan tubuh akan muncul secara perlahan dan bergantung pada makanan apa dan kapan kamu makan terakhir kali.
Sedangkan kebutuhan emosional akan muncul secara tiba-tiba dan khususnya terjadi pasca kamu menghadapi sesuatu yang membuatmu stres.
Ada kalimat ‘Aku ingin mengonsumsi sesuatu’, daripada ‘Aku lapar’.
Hanya Menginginkan Beberapa Makanan Tertentu

Ciri-ciri lainnya adalah kamu ingin makanan tertentu saja dan merasa bahwa hal tersebut akan membuatmu puas dengan kebutuhan psikologis kamu.
Adanya Perasaan Malu dan Tidak Nyaman Setelah Makan
Perasaan tidak nyaman dan tidak puas pasca makan secara emosional bisa menjadi salah satu ciri-ciri emotional eating, lo.
Hal ini dikarenakan perasaan tidak nyaman masih muncul bahkan setelah kamu makan.
Kamu Mengenali Tanda ‘Kenyang’
Menariknya, saat kamu makan secara emosional, kamu tidak akan merasa ‘kenyang’.
Hal ini dikarenakan makanan yang kamu inginkan belum tentu merupakan makanan yang dibutuhkan tubuh kamu, lo.
Cara Untuk Mencegah Risiko Emotional Eating
Sembari kamu berkonsultasi masalah psikologis kamu kepada psikolog, kamu bisa mencoba mindful eating sebagai cara untuk menikmati makanan, lo!
Kamu bisa mengenali tanda-tanda lapar serta menikmati makanan yang kamu santap secara perlahan.
Harapannya, kamu bisa merasa lebih kenyang dan juga terhindar dari respon emosional yang diikuti makan secara impulsif.
Caranya? Jika kamu adalah pemula, kamu bisa mencoba untuk meditasi mindful eating untuk mengenali tips-tips menikmati makanan!
***
Referensi:
- Cleveland Clinic. What is Emotional Eating? https://health.clevelandclinic.org/emotional-eating/
- Carly Werner. Emotional Eating: What You Should Know. https://www.healthline.com/health/emotional-eating