Ogah ke Psikolog – Perasaan memang tidak ada yang tahu, tetapi kamu dapat menyadari ada sesuatu yang salah dalam dirimu. Merasa tidak nyaman di pekerjaan? Kehilangan nafsu makan tiba-tiba? Selalu cemas saat bangun tidur?
Semua itu adalah tanda bahwa psikologismu berteriak, “Tolong aku!”
Sayangnya, kamu seringkali menyepelekannya. Entah karena “Aku bisa menyelesaikannya sendiri” atau “Ah paling habis ini bakal hilang.” Ya, mungkin kamu merasa kamu hanya perlu ke psikolog saat masalahmu besar (atau mungkin kamu nggak kebayang kalau mau ke psikolog).
Tapi tahukah kamu bahwa penanganan lebih dini jauh lebih efektif dibandingkan saat sudah terjebak dalam depresi? Yuk, renungkan bersama-sama!
Ketika kamu ogah ke psikolog, kamu tidak pernah tahu bahwa sedihmu dapat berujung depresi!
Psikolog Daniel Reidenberg, dilansir dari Huffington Post, mengatakan bahwa semakin cepat ditangani, maka masalahmu akan cepat selesai. Seringkali, kita menyepelekan bahwa permasalahan itu nggak berarti, padahal sebetulnya kamu sudah menyimpannya sejak lama.
“Semakin cepat kamu menemukan pokok masalah, maka semakin cepat pula masalah itu hilang.”
Hal yang sering klien rasakan setelah sesi konseling dengan psikolog adalah “wow, aku merasa lebih baik!” Jadi, kalau kamu masih terbebani sama masalah yang kamu alami saat ini, nggak ada salahnya buat meminta bantuan profesional, lho!
Tidak butuh masalah yang berat, karena kesulitan dalam pekerjaan pun memerlukan bantuan psikolog!
Berkaca pada situasi COVID-19 yang sempat menyerang kita dua tahun yang lalu, kita telah menyaksikan banyak orang kehilangan keluarga, sanak saudara, teman, bahkan pekerjaan mereka. Kecemasan dan kekhawatiran akan kondisi ekonomi dan sosial menyebabkan banyak sekali orang yang membutuhkan konseling kesehatan mental. Apalagi, yang nggak terbiasa bekerja work from home. Padahal, mereka bisa jadi belum memiliki riwayat depresi atau gangguan mental lainnya, lho!
Maka dari itulah, nggak semua orang harus punya masalah berat dulu untuk pergi ke psikolog. Terdapat stigma yang melekat bahwa hanya orang dengan masalah berat yang membutuhkan bantuan psikolog. Padahal, peran psikolog adalah stress-reliever, agar kamu dapat hidup lebih bahagia dan tidak terbebani pikiran berlebih.
“Tak perlu gangguan berat, hidup pun seringkali membuatmu sulit,” kata Reidenberg.
Baca juga: Psikologi Karyawan: Simak 5 Fakta Pentingnya!
Seperti bola salju, ogah dan menunda pergi ke psikolog akan semakin memperbesar masalahmu!
Masalah psikologis seperti trauma itu bermula dari masalah kecil. Karena dibiarkan, masalah tersebut semakin lama semakin membesar bahkan sampai membuat rutinitas yang biasa dilakukan jadi terganggu.
Menurut Mayo Clinic, depresi yang berlarut-larut bisa mengakibatkan antara lain, kondisi fisik yang tidak prima, hidup yang tidak bahagia hubungan dengan orang lain menjadi renggang dan lain-lain.
Oleh karenanya, jika kamu memiliki permasalahan yang berlarut-larut atau kamu tidak bisa menanganinya, kami sarankan untuk segera menghubungi psikolog dan mendpatkan bantuan profesional.
Baik masalah berat atau ringan, psikolog hadir untuk membantumu merasa lebih baik. Tak perlu takut “ketergantungan!” Karena psikolog selalu memulai konseling dengan perjanjian: bahwa kamu akan menyelesaikan terapi dalam jangka waktu tertentu. Jika memang ada treatment tambahan yang dibutuhkan, psikolog akan menghubungi kamu. Namun, menurut American Psychological Association, rata-rata dibutuhkan 15 hingga 20 sesi untuk 50% pasien pulih, namun hal ini ditunjukkan oleh laporan pribadi pasien.
Masih ogah dan males pergi ke psikolog?
Nah, dengan membaca uraian di atas, apakah kamu sudah siap menggunakan layanan psikolog? Kalau kamu masih lebih nyaman berbicara dengan psikolog secara daring, kamu bisa menggunakan layanan konseling psikologi dari Riliv! Masih belum yakin kondisi kesehatan mentalmu? Tenang, sebelum konseling, Riliv punya tes kesehatan mental yang bisa kamu isi dengan hasil yang bisa kamu lihat secara real time!
Selain terjamin kerahasiaannya, Riliv berkomitmen untuk memberikan psikolog profesional yang akan selalu hadir di saat kamu membutuhkannya. Riliv juga punya juga ratusan konten meditasi dan audio pengantar tidur yang bisa bikin kamu jauh lebih tenang, lho! Yuk, mulai konselingmu dengan psikolog sekarang!
Referensi:
- American Psychological Association. (2017). How Long Will It Take for Treatment to Work?. Retrieved from APA: https://www.apa.org/ptsd-guideline/patients-and-families/length-treatment
- OECD. (2021). The hidden pandemic: What do we know about how people feel?. Retrieved from OECD: https://www.oecd.org/coronavirus/en/themes/spotlight-mental-health
- Mayo Clinic. (n.d.). Persistent Depressive Disorder. Retrieved from Mayo Clinic: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/persistent-depressive-disorder/symptoms-causes/syc-20350929
Ditulis oleh Riliv. Diedit oleh Neraca Cinta Dzilhaq, M.Psi., Psikolog.